Lawan Lonjakan Covid-19, Menkes Jerman Peringatkan Warga: Divaksin, Dirawat atau Mati
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn memperingatkan warganya ketika negara itu berjuang melawan lonjakan Covid-19 pada akhir musim dingin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Pada Sabtu (20/11/2021), orang melemparkan kembang api ke arah polisi dan membakar sepeda di Den Haag.
Protes di Rotterdam itu berubah menjadi kekerasan hingga aparat kepolisian akhirnya melepaskan tembakan.
Di Austria, ribuan orang juga turun ke jalan memprotes hal yang sama.
Di tempat terpisah, kemarahan warga Kroasia dan Italia memuncak atas lockdown baru yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Korps Marinir AS Catat Rekor Vaksinasi Covid-19 Terburuk di Militer
Lebih lanjut, di Belgia, aturan tentang masker wajah telah diperketat, termasuk di tempat-tempat seperti restoran di mana izin Covid sudah diperlukan, dan sebagian besar orang Belgia juga harus bekerja dari rumah empat hari seminggu hingga pertengahan Desember.
Ada juga rencana untuk mewajibkan vaksinasi bagi petugas kesehatan Belgia.
Baca juga: Protes Pembatasan Covid-19 Musim Dingin, Kerusuhan Melanda Eropa, dari Belanda hingga Austria
Di Belanda, kerusuhan malam kedua pecah pada Sabtu di beberapa kota besar dan kecil.
Para perusuh berkerudung membakar sepeda di Den Haag, sementara polisi anti huru hara menggunakan kuda, anjing, dan tongkat untuk mengusir massa.
Pejabat mengumumkan perintah darurat di kota, dan setidaknya tujuh orang ditangkap.
Polisi mengatakan sebuah batu dilemparkan melalui jendela ambulans yang membawa seorang pasien.
Petugas di kota mentweet bahwa lima petugas polisi terluka, dengan satu dibawa pergi dengan ambulans dengan cedera lutut.
Di tempat lain di negara itu, dua pertandingan sepak bola papan atas dihentikan sebentar setelah pendukung masuk ke lapangan dan berlari ke lapangan.
Fans saat ini dilarang masuk stadion karena aturan baru virus corona.
Berita lain terkait dengan Infeksi Virus Corona
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)