Jejak Karier Politik Aung San Suu Kyi: Perjuangkan Demokrasi Myanmar hingga Divonis 4 Tahun Penjara
Berikut lini masa perjalanan karier Aung San Suu Kyi, perjuangkan demokrasi sejak tahun 1988 hingga kini divonis 4 tahun penjara.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
Pasangan itu tidak bertemu satu sama lain sejak 1995 karena visa sang suami ditolak Myanmar dan Suu Kyi menolak bepergian ke luar negeri karena takut dilarang kembali ke Myanmar.
30 Mei 2003 - Selama tur politik di Myanmar utara, rombongan Suu Kyi disergap.
Beberapa pendukungnya terbunuh.
Agustus 2007 - Protes atas harga bahan bakar berujung demonstrasi pro-demokrasi terbesar sejak 1988.
Gerakan itu, yang dikenal sebagai Revolusi Saffron karena dipimpin oleh para biksu Buddha, dihancurkan secara brutal.
7 November 2010 - Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan yang didukung militer memenangkan pemilihan umum pertama dalam 20 tahun.
Partai Suu Kyi memboikot pemilihan, dengan mengatakan peraturan pemilihan itu tidak adil.
13 November - Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumah selama bertahun-tahun.
1 April 2012 - Suu Kyi memenangkan kursi di Parlemen saat partainya berpartisipasi dalam pemilihan sela setelah pemerintah sipil membuat konsesi pada undang-undang pemilihan.
8 November 2015 - Partainya memenangkan pemilihan umum.
Namun, militer mempertahankan kekuasaan yang signifikan di bawah konstitusi yang ditulis dan diratifikasi di bawah arahan tentara pada tahun 2008.
1 Februari 2016 - Parlemen diadakan, dengan partai Suu Kyi memimpin mayoritas yang kemudian membentuk pemerintahan pada bulan Maret.
Ketentuan dalam konstitusi melarang Suu Kyi menjadi presiden, tetapi posisi penasihat negara dibuat untuknya untuk memimpin pemerintahan.
25 Agustus 2017 - Pemberontak yang mengaku mewakili minoritas Muslim Rohingya Myanmar menyerang pasukan keamanan di negara bagian Rakhine, menewaskan puluhan orang.