Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ilmuwan Jepang Kembangkan Masker yang Bisa Menyala Ketika Terpapar Covid-19

Sebuah tim dari Universitas Prefektur Kyoto tengah mengembangkan masker yang bisa mendeteksi paparan Covid-19. Masker bisa menyala saat terkena virus.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Ilmuwan Jepang Kembangkan Masker yang Bisa Menyala Ketika Terpapar Covid-19
Kyoto Prefectural University
masker yang dikembangkan tim Yasuhiro Tsukamoto. Sebuah tim dari Universitas Prefektur Kyoto tengah mengembangkan masker yang bisa mendeteksi paparan Covid-19. Masker bisa menyala saat terkena virus. 

"Lebih baik menggunakan filter kopi untuk membuat secangkir kopi yang enak," katanya.

Yang perlu digarisbawahi tentang pemakaian masker ganda

Masalahnya terletak pada kualitas vs. kuantitas: Jika masker wajah yang pas dan efektif tidak tersedia, maka dua masker wajah berkualitas rendah yang dikenakan bersamaan dapat meningkatkan perlindungan.

Namun, jika memakai dua masker membuat Anda sulit bernapas, buang salah satunya.

"Tidak ada masker yang berfungsi jika Anda tidak dapat memakainya dengan nyaman," kata Dr. Segal.

"Dan menggandakan masker hingga Anda tidak dapat bernapas dapat menjadi godaan bagi Anda untuk melepasnya hingga akhirnya malah tidak memakai masker sama sekali."

"Ini bagaikan pedang bermata dua," ujar Dr. Krilov setuju.

Berita Rekomendasi

"Masker ekstra mungkin terdengar seperti ide yang bagus, tetapi lapisan ekstra itu mungkin membuat Anda lebih sulit bernapas, sehingga Anda lebih mungkin menarik masker untuk bernapas lebih baik."

Penutupan ganda atau penambahan bahan penyaringan mungkin menjadi tren pandemi terbaru.

Tetapi Anda tidak perlu melakukannya hanya karena Anda melihat orang lain melakukannya.

"Konsensusnya adalah bahwa masker yang tepat adalah masker bedah atau masker kain yang memiliki dua lapisan," kata Dr. Krilov.

Berikut ini penjelasan singkat tentang masker wajah terbaik:

CDC merekomendasikan untuk memilih masker yang memiliki dua atau lebih lapisan kain yang dapat dicuci dan tetap membuat penggunanya bisa bernapas dengan baik.

Masker harus benar-benar menutupi hidung dan mulut Anda dan pas dengan sisi wajah Anda (tidak ada celah).

Jangan memakai masker yang terbuat dari vinil atau bahan lain yang membuat Anda sulit bernapas.

CDC juga menyarankan untuk tidak menggunakan masker dengan katup atau ventilasi pernafasan, karena ini memungkinkan partikel virus keluar.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas