Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata, Tuntut Pemerintah Bebaskan Ratusan Tahanan

Militan Taliban di Pakistan mengakhiri gencatan senjata selama sebulan dengan pemerintah lantaran perjanjian tak kunjung ditepati.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata, Tuntut Pemerintah Bebaskan Ratusan Tahanan
SkyNews
Sebuah ledakan bom bunuh diri kembali terjadi di Pakistan pada Rabu (25/7/2018). 

Pembicaraan gencatan senjata antara TTP dan pemerintah Pakistan ditengahi oleh Taliban di Afghanistan.

VOA melaporkan, terlepas dari sepakat tidaknya kedua pihak, Taliban Afghanistan menyatakan tidak akan mengizinkan militan lain menggunakan Afgahanistan untuk menyerang.

TTP diketahui memberikan perlindungan serta kader pejuang untuk Taliban Afghanistan selama perang 20 tahun melawan pasukan internasional pimpinan AS.

Penyerangan Malala Yousafzai

Aktivis asal Pakistan, Malala Yousafzai pernah menjadi sasaran penyerangan kelompok TTP.

Wanita yang kini berusia 24 tahun itu ditembak tepat di kepala dan lehernya pada 9 Oktober 2012 oleh kelompok Taliban Pakistan saat dia pulang sekolah.

Ia sempat dirawat di Pakistan sebelum akhirnya diterbangkan ke Inggris untuk dirawat di rumah sakit di Birmingham.

Baca juga: Profil Malala Yousafzai, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Termuda 2014

Baca juga: Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai Menikah, Dulu Sempat Berpikir Tak Mau Berkeluarga

Malala Yousafzai dan Asser Malik menikah
Malala Yousafzai dan Asser Malik menikah (Instagram @malala/@malinfezehai)
Berita Rekomendasi

Pimpinan TTP saat itu, Adnan Rasheed, mengiriminya surat yang menjelaskan bahwa alasan penembakan adalah sikap kritisnya terhadap kelompok militan, bukan karena ia seorang penggiat pendidikan perempuan.

Rasheed menyesali penembakan itu, namun tidak meminta maaf atas insiden tersebut.

Dia bahkan menyarankan Malala kembali ke Pakistan dan melanjutkan pendidikannya.

Malala sendiri sejak usia 11 atau 12 tahun sudah menyuarakan keprihatinannya tentang hidup di bawah pemerintahan Taliban serta bagaimana hak perempuan dibatasi.

Pada 2014, Malala meraih hadiah Nobel Perdamaian 2014 untuk karyanya mempromosikan pendidikan anak perempuan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas