Hamid Karzai Mengaku “Mengundang” Taliban Memasuki Kabul Untuk Mencegah Kekacauan
Mantan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, mengaku ia yang "mengundang" Taliban memasuki Kabul Agustus lalu untuk menghindarkan kekacauan
Editor: hasanah samhudi
Ashraf Ghani, yang dituduh mencuri uang dalam jumlah besar selama pelariannya, saat ini tinggal di UEA.
Baca juga: Sosok Jenderal Tentara Afghanistan Sami Sadat, Sebut Trump, Biden, dan Ashraf Ghani Pengkhianat
Baca juga: Muncul Pertama Kali Setelah Kabur, Ghani Bantah Bawa Lari Uang Tunai
“Sama sekali tidak ada pejabat yang hadir di ibukota, tidak ada kepala polisi, tidak ada komandan militer, tidak ada unit lain. Mereka semua telah pergi,” katanya.
Karzai menceritakan bahwa ia ditawari untuk datang ke istana dan mengambil peran presiden sendiri. Tetap ia menolak karena tidak ada alasan hukum baginya untuk melakukannya.
Sebaliknya, Karzai menyampaikan pidato yang disiarkan televisi dari kompleksnya di Kabul, dengan anak-anaknya di sisinya, “agar rakyat Afghanistan tahu bahwa kami semua ada di sini.”
“Jika bukan karena langkah gegabah Ghani, kesepakatan damai akan benar-benar ditandatangani,” ujar Karzai.
"Saya yakin para pemimpin Taliban juga menunggu kami di Doha untuk tujuan yang sama, untuk tujuan yang sama," ujarnya.
Baca juga: Setelah Diduga Kabur dari Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Ingin Kembali ke Negaranya
Baca juga: Taliban Sudah Menguasai Kabul, Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan, Ingin Cegah Pertumpahan Darah
Tapi sekarang Taliban telah menguasai dan memerintah di Afghanistan. Karzai mengaku bertemu secara teratur dengan perwakilan Taliban selama empat bulan terakhir.
Ketika diminta untuk menggambarkan Taliban, Karzai mengatakan, mereka adalah “orang Afghanistan, tetapi orang Afghanistan yang telah melalui masa yang sangat sulit dalam hidupnya seperti yang telah dilakukan semua orang Afghanistan lainnya selama 40 tahun terakhir.”
Karzai meminta masyarakat internasional untuk terlibat dengan Taliban sehingga masalah Afghanistan dapat diselesaikan.
Karzai juga mendesak persatuan di dalam negeri, dengan mengatakan bahwa “pengakhiran itu hanya bisa terjadi ketika warga Afghanistan berkumpul, menemukan jalan keluar mereka sendiri.” (Tribunnews.com/Russia Today/Hasanah Samhudi)