Tak Hanya di Jakarta, di New York Tikus Gemuk Juga Kerap Berseliweran di Pinggir Jalan
Tak hanya Jakarta, Kota New York di Amerika Serikat (AS) juga mengalami hal serupa.
Editor: Hasanudin Aco
Dia mengatakan tikus, keramaian orang, muntahan dan kotoran, memang mengganggu, bahkan dia juga mengkhawatirkan warga lanjut usia yang berjalan-jalan di trotoar yang sibuk.
Mobil pemadam kebakaran harus melambat untuk melewati jalan-jalan yang dipenuhi restoran terbuka, katanya.
Yang lain juga telah menyuarakan keprihatinan yang sama, dan pada bulan Mei lalu Departemen Pemadam Kebakaran Kota New York mencuit bahwa restoran di trotoar telah menunda kedatangan tim mereka di lokasi kebakaran sebuah restoran Cina di pusat Manhattan.
Penduduk dari kawasan Chinatown hingga Queens, Brooklyn hingga Greenwich Village, kini menyerukan peninjauan kembali izin layanan bersantap di luar ruangan.
Ada yang mengatakan hal itu secara mendasar mengubah karakter lingkungan yang sebelumnya tidak didominasi oleh kehidupan malam yang bising, sedangkan di daerah lain hal itu memperburuk masalah yang ada.
Karena cuaca semakin dingin, tempat-tempat makan itu ditutup dengan lembaran plastik, menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan di tempat itu yang sejatinya bertujuan menyediakan ruang makan yang berventilasi baik.
Grafiti mulai bermunculan di bagian luar restoran itu, yang beberapa di antaranya tidak lagi digunakan dan sudah rusak.
"Kondisi ini menyebabkan New York seperti kota kumuh," kata Diem.
Tapi tidak semua orang melihatnya seperti itu.
Jacob Siwak, kepala koki dan pemilik restoran Italia, Forsythia, tepat di seberang jalan dari tempat tinggal Deborah, marah atas segala kritik terhadap skema makan di luar ruangan.
"Bagi saya, gila sekali orang-orang ini berfokus pada hal-hal kecil seperti itu, yang mungkin sedikit negatif, namun sebenarnya ada begitu banyak hal yang positif," katanya.
Siwak yakin restorannya telah menambah nilai di lingkungan sekitar. "Dan itu memungkinkan saya untuk mempekerjakan lebih banyak orang. Saya memiliki banyak staf [yang] saya mampu memberi upah sesuai taraf hidup di kota New York."
Dia pun mengaku ikut aturan soal tata ruang restorannya, yang lebarnya tidak melebihi sebuah yang diparkir.