NASA luncurkan teleskop antariksa James Webb untuk ungkap rahasia semesta, bagaimana cara kerjanya?
Teleskop Webb, dengan cermin astronomi terbesar yang pernah diluncurkan ke luar angkasa, diharapkan bisa membantu juga melihat bintang-bintang
"Kita akan memasuki rezim astrofisika yang sama sekali baru, perbatasan baru; dan itulah yang membuat banyak dari kita antusias dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb," kata Heidi Hammel, astronom planet dan ilmuwan interdisipliner dalam misi tersebut.
Proses pembentangan cermin memakan waktu sekitar dua minggu. Cermin besar Webb kemudian harus difokuskan. 18 segmen yang membentuk reflektor ini memiliki motor kecil di bagian belakang yang akan menyesuaikan kelengkungan.
"Dan kemudian yang paling penting adalah semuanya menjadi sangat dingin," jelas Mark Mark McCaughrean, penasihat sains senior di Badan Antariksa Eropa.
"Teleskop ini sebenarnya akan berada pada suhu minus 233 derajat Celcius. Baru setelah itu ia akan berhenti bersinar pada panjang gelombang inframerah di luar jangkauan yang kita inginkan teleskop ini bekerja."
"Dan hanya dengan begitu ia akan dapat mengambil gambar sensitif dari Alam Semesta yang jauh di mana galaksi-galaksi pertama lahir, dan planet-planet mengelilingi bintang-bintang lain. Jadi, perjalanan masih panjang."
Kapan teleskop Webb akan beroperasi?
Menurut Dr Straughn, butuh waktu enam bulan sampai teleskop Webb bisa beroperasi penuh dan mengirimkan gambar pertamanya dari luar angkasa.
"Begitu teleskop itu diluncurkan ke luar angkasa, ada sistem rumit yang harus dijalankan lebih dulu. Setelah itu, butuh waktu beberapa bulan agar teleskop itu menjadi dingin, untuk membentangkan cerminnya, kemudian menyalakan instrumennya satu per satu," jelas Dr Straughn.
"Jadi gambar pertama akan kita dapatkan pada musim panas 2022 (di belahan bumi utara)," lanjut dia.
Mengikuti jejak Teleskop Hubble
Teleskop Webb dirancang untuk melihat bagian-bagian dari alam semesta yang saat ini belum bisa dijangkau oleh teleskop Hubble.
Selama tiga dekade beroperasi, Hubble telah mengubah cara berpikir kita mengenai semesta dengan memberikan gambaran paling penting terkait semesta. Di antaranya gambar formasi gas dan debu bintang yang diberi nama "Pilar-Pilar Kreasi" dan pemandangan 10 ribu galaksi yang dikenal sebagai "Hubble Ultra Deep Field".
Meskipun Hubble masih bisa beroperasi selama 10 hingga 20 tahun lagi, teleskop Webb dianggap sebagai penerusnya dengan kemampuan yang lebih signifikan.
Webb akan memperlihatkan alam semesta melalui inframerah, menangkap cahaya yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia, sedangkan Hubble memiliki fitur inframerah yang terbatas.
Webb juga memiliki cermin yang jauh lebih besar daripada Hubble. Dengan area penangkap cahaya yang lebih besar ini, maka Webb bisa melihat lebih jauh ke masa lalu dibandingkan Hubble.