SOSOK Denise Ho, Penyanyi Sekaligus Aktivis yang Ditahan Polisi Hong Kong Terkait Dugaan Penghasutan
Denise Ho menjadi satu di antara setidaknya 6 orang yang ditahan kepolisian Hong Kong terkait dugaan penghasutan publik melalui portal berita.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Sebelumnya, Apple Daily juga ditutup setelah penerbitnya, Jimmy Lai (73) ditangkap polisi.
Baca juga: Polisi Hong Kong Gerebek Kantor Media Online Pro-Demokrasi, 6 Orang Ditangkap
Baca juga: Berita Foto : Pemindahan Tugu Tiananmen dari Universitas Hong Kong
Lai, seorang kritikus sengit terhadap Beijing, pada bulan April dijatuhi hukuman 14 bulan penjara atas tuduhan penghsutan.
Sebelumnya penggerebekan Stand News, enam orang ditangkap atas tuduhan konspirasi dengan menerbitkan publikasi hasutan.
Media lokal mengatakan mereka yang ditangkap adalah empat mantan anggota dewan Stand News - termasuk penyanyi pop Denise Ho - serta mantan pemimpin redaksi dan penjabat pemimpin redaksi.
Lebih dari 200 polisi dikerahkan.
Mereka memiliki surat perintah untuk menyita materi jurnalistik yang relevan di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan tahun lalu.
Hong Kong, yang merupakan bekas jajahan Inggris, kembali ke pemerintahan China pada 1997, dijanjikan berbagai hak individu akan dilindungi.
Tetapi pihak berwenang telah menindak perbedaan pendapat, meningkatkan kekhawatiran tentang kebebasan pers dan hak asasi manusia.
Para pejabat membela tindakan keras itu.
Li Kwai-wah, inspektur senior Departemen Keamanan Nasional kepolisian, mengatakan:
"Kami tidak menargetkan wartawan, kami tidak menargetkan media, kami hanya menargetkan pelanggaran keamanan nasional."
"Jika Anda hanya melaporkan, saya rasa ini bukan masalah."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)