Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Denise Ho, Penyanyi Sekaligus Aktivis yang Ditahan Polisi Hong Kong Terkait Dugaan Penghasutan

Denise Ho menjadi satu di antara setidaknya 6 orang yang ditahan kepolisian Hong Kong terkait dugaan penghasutan publik melalui portal berita.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in SOSOK Denise Ho, Penyanyi Sekaligus Aktivis yang Ditahan Polisi Hong Kong Terkait Dugaan Penghasutan
Facebook HOCC
Denise Ho. Denise Ho menjadi satu di antara setidaknya 6 orang yang ditahan kepolisian Hong Kong terkait dugaan penghasutan publik melalui portal berita. 

Sebelumnya, Apple Daily juga ditutup setelah penerbitnya, Jimmy Lai (73) ditangkap polisi.

Baca juga: Polisi Hong Kong Gerebek Kantor Media Online Pro-Demokrasi, 6 Orang Ditangkap

Baca juga: Berita Foto : Pemindahan Tugu Tiananmen dari Universitas Hong Kong

Seorang pekerja membawa barang sitaan dari kantor Stand News di Hong Kong pada 29 Desember 2021, setelah polisi menggerebek kantor outlet media lokal itu dan menangkap enam staf dan mantan staf.
Seorang pekerja membawa barang sitaan dari kantor Stand News di Hong Kong pada 29 Desember 2021, setelah polisi menggerebek kantor outlet media lokal itu dan menangkap enam staf dan mantan staf. (Daniel SUEN / AFP)

Lai, seorang kritikus sengit terhadap Beijing, pada bulan April dijatuhi hukuman 14 bulan penjara atas tuduhan penghsutan.

Sebelumnya penggerebekan Stand News, enam orang ditangkap atas tuduhan konspirasi dengan menerbitkan publikasi hasutan.

Media lokal mengatakan mereka yang ditangkap adalah empat mantan anggota dewan Stand News - termasuk penyanyi pop Denise Ho - serta mantan pemimpin redaksi dan penjabat pemimpin redaksi.

Lebih dari 200 polisi dikerahkan.

Berita Rekomendasi

Mereka memiliki surat perintah untuk menyita materi jurnalistik yang relevan di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan tahun lalu.

Hong Kong, yang merupakan bekas jajahan Inggris, kembali ke pemerintahan China pada 1997, dijanjikan berbagai hak individu akan dilindungi.

Tetapi pihak berwenang telah menindak perbedaan pendapat, meningkatkan kekhawatiran tentang kebebasan pers dan hak asasi manusia.

Para pejabat membela tindakan keras itu.

Li Kwai-wah, inspektur senior Departemen Keamanan Nasional kepolisian, mengatakan:

"Kami tidak menargetkan wartawan, kami tidak menargetkan media, kami hanya menargetkan pelanggaran keamanan nasional."

"Jika Anda hanya melaporkan, saya rasa ini bukan masalah."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas