Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Instagram Blokir Tagar untuk Mengenang Korban Kecelakaan Pesawat Ukraina

Instagram memblokir unggahan yang menggunakan tagar untuk mengenang para korban pesawat Ukraiana, yang ditembak jatuh oleh pasukan keamanan Iran.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Instagram Blokir Tagar untuk Mengenang Korban Kecelakaan Pesawat Ukraina
aeronauticsonline
Ukraine International Airlines. Instagram memblokir unggahan yang menggunakan tagar untuk mengenang para korban pesawat Ukraiana, yang ditembak jatuh oleh pasukan keamanan Iran. 

kata Rashidi, direktur hak digital dan keamanan di Grup Mian.

"Ini memungkinkan rezim otoriter untuk mengeksploitasi platform media sosial", imbuhnya.

Pemblokiran dicabut setelah hampir 24 jam dan hanya setelah beberapa aktivis berbahasa Persia dan organisasi media menjangkau Instagram/Meta.

Menanggapi pertanyaan BBC, juru bicara Meta mengatakan: "Kami menyadari bahwa tagar ini telah dibatasi karena kesalahan, dan bekerja dengan cepat untuk memperbaikinya."

"Sekarang Anda seharusnya dapat menggunakan tagar ini seperti biasa, dan kami sangat maaf atas ketidaknyamanan atau kebingungan yang ditimbulkan."

Baca juga: Iran Akhirnya Akui Telah Tak Sengaja Tembak Ukraine Airlines dengan Rudal, Dikira Pesawat Musuh

Baca juga: Amerika Klaim Pesawat Ukraine Airlines yang Jatuh di Iran Terkena Rudal, Iran Sebut Bohong Besar

Iran ajak pihak luar baik Boeing, Ukraina, dan lainnya untuk investigasi dan membuka kotak hitam atas insiden jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines
Iran ajak pihak luar baik Boeing, Ukraina, dan lainnya untuk investigasi dan membuka kotak hitam atas insiden jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines (Kolase Foto (WNA dan Wikimedia))

Tapi ini bukan satu-satunya kejadian di mana tagar atau postingan dibatasi oleh Instagram.

Menurut beberapa pengguna di Iran, Instagram telah melarang konten yang menunjukkan kebrutalan polisi dalam beberapa pekan terakhir.

BERITA REKOMENDASI

"Jika mereka tidak ingin digunakan sebagai alat penindasan, platform media sosial seperti Meta harus berkolaborasi dengan organisasi kebebasan internet tepercaya dan orang-orang dengan pengetahuan lokal tentang konteks politik dan budaya masing-masing negara," kata Rashidi.

"Ini bukan keputusan yang bisa diserahkan kepada mesin."

Berita lain terkait dengan Pesawat Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas