Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seret dan Meraba Wanita di Malam Tahun Baru, 18 Pelaku Kekerasan Seksual di Milan Digerebek Polisi

Polisi Italia menggerebek 15 rumah pria muda dan tiga anak laki-laki yang diduga terlibat penyerangan seksual saat Malam Tahun Baru di Milan.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
zoom-in Seret dan Meraba Wanita di Malam Tahun Baru, 18 Pelaku Kekerasan Seksual di Milan Digerebek Polisi
AFP/MIGUEL MEDINA
Seorang bocah berlari melintasi Piazza del Duomo di pusat Milan. Senin (4/5/2020). Polisi Italia menggerebek 15 rumah pria muda dan tiga anak laki-laki yang diduga terlibat penyerangan seksual saat Malam Tahun Baru di Milan. 

Di sebuah video, nampak korban berusaha melarikan diri dari penyerangan itu.

"Saya menyadari mereka menyentuh saya dan kami ingin melarikan diri, tetapi jumlah mereka terlalu banyak," kata salah satu wanita Jerman kepada kantor berita Italia, Ansa.

Seorang wanita muda menderita luka goresan ketika jumpernya robek dan celananya ditarik ke bawah.

Selebihnya, para korban mengaku diserang di jalan dekat alun-alun.

Insiden ini memicu perdebatan politik, di mana partai sayap kanan menyerukan agar anggota dewan kota untuk keamanan, Marco Granelli, diberhentikan.

Buntutnya, kasus ini dibanding-bandingkan dengan insiden Cologne di Jerman.

Lebih dari 1.000 pria muda kebanyakan berasal dari Afrika utara, melancarkan serangan seksual, pemerkosaan, dan perampokan di dekat katedral.

Ilustrasi perkosaan.
Ilustrasi perkosaan. (Pos Kupang)

Baca juga: Puluhan Balita Mengalami 91 Kali Pelecehan di Pusat Perlindungan Anak, Diungkap Kepolisian Hong Kong

Baca juga: Mengenal Kebiri Kimia, Hukuman bagi Pelaku Kekerasan Seksual pada Anak

Berita Rekomendasi

Polisi Cologne dituduh gagal menanggapi serangan tersebut.

Insiden ini juga memicu tuduhan bahwa media nasional sengaja menutup-nutupi peristiwa Malam Tahun Baru atau sengaja tidak melaporkannya, karena takut mendorong sentimen anti-imigran atau anti-pengungsi.

Ini lantaran media cenderung lambat melaporkan kejadian pelecehan tersebut.

Lebih dari 1.200 wanita diserang, 24 di antaranya mengaku diperkosa.

Serangan itu dikutuk oleh kanselir saat itu, Angela Merkel, sebagai "keji".

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas