Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Serbia Geram Soal Perlakuan Australia Terhadap Djokovic

Djokovic menolak memberikan bukti dalam kasus tersebut untuk menghilangkan anggapan bahwa dirinya menentang vaksin.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Presiden Serbia Geram Soal Perlakuan Australia Terhadap Djokovic
AFP/MICHAEL ERREY
Pendukung petenis Serbia Novak Djokovic mengibarkan bendera nasional saat mereka berkumpul di depan gedung Pengadilan Federal selama persidangannya di Melbourne pada 16 Januari 2022. (Photo by Michael ERREY / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BEOGRAD - Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengkritik tindakan pemerintah Australia yang dianggap diskriminatif terhadap warga negaranya yang juga merupakan petenis papan atas dunia, Novak Djokovic.

"Mereka berpikir bahwa dengan ini, perlakuan buruk selama 10 hari ini, telah mempermalukan Djokovic, namun mereka telah mempermalukan diri mereka sendiri. Djokovic dapat kembali ke negaranya dengan kepala tegak," kata Vucic kepada media pemerintah Serbia.

Djokovic saat ini dilarang mengunjungi Australia selama 3 tahun, ini membuat petenis berusia 34 tahun itu jauh lebih sulit dalam mengamankan Grand Slam ke-21.

Dalam perolehan gelarnya, ia mengimbangi petenis papan atas lainnya yakni Roger Federer dan Rafael Nadal dengan masing-masing 20 gelar Grand Slam.

Baca juga: Berita Foto : Kalah Banding, Novak Djokovic Dideportasi

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (17/1/2022), Djokovic diketahui terinfeksi virus corona (Covid-19) pada pertengahan 2021, ini menurut akunnya sendiri, ia pun tidak melakukan isolasi diri meski tahu dirinya positif.

Catatan publik menunjukkan bahwa ia menghadiri acara tenis remaja dan melakukan wawancara media saat ia diuji serta infeksi terbarunya dikonfirmasi.

Berita Rekomendasi

Djokovic menolak memberikan bukti dalam kasus tersebut untuk menghilangkan anggapan bahwa dirinya menentang vaksin.

"Ia sekarang telah menjadi ikon bagi kelompok anti-vaksinasi, benar atau salah, ia dianggap mendukung pandangan anti-vaksinasi dan kehadirannya di sini terlihat berkontribusi untuk itu. Djokovic bisa meluruskan jika perlu dikoreksi, Namun ia belum melakukannya, karena itu memiliki konsekuensi penting," kata pengacara pemerintah Australia, Stephen Lloyd.

Sementara itu petenis Spanyol yang selama ini menjadi pesaingnya, Rafael Nadal menyerang Djokovic pada Sabtu lalu melalui pernyataannya, saat para pemain mengeluhkan skandal vaksinasi yang membayangi pembukaan Grand Slam tahun ini.

Baca juga: Imigrasi Australia Batalkan Visa Novak Djokovic Padahal Undian Sudah Dilangsungkan

"Australia Terbuka jauh lebih penting dibandingkan pemain manapun," kata Nadal kepada wartawan, di Melbourne Park.

Namun rekan senegara Djokovic, Miomir Kecmanovic yang akan bertanding pada putaran pertama Senin ini, menyebut insiden itu sebagai 'pil pahit yang harus ditelan'.

"Tim kecil Serbia kami di sini, di Melbourne kesal dan kecewa," tulis Kecmanovic dalam akun Instagram miliknya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas