Presiden Serbia Geram Soal Perlakuan Australia Terhadap Djokovic
Djokovic menolak memberikan bukti dalam kasus tersebut untuk menghilangkan anggapan bahwa dirinya menentang vaksin.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEOGRAD - Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengkritik tindakan pemerintah Australia yang dianggap diskriminatif terhadap warga negaranya yang juga merupakan petenis papan atas dunia, Novak Djokovic.
"Mereka berpikir bahwa dengan ini, perlakuan buruk selama 10 hari ini, telah mempermalukan Djokovic, namun mereka telah mempermalukan diri mereka sendiri. Djokovic dapat kembali ke negaranya dengan kepala tegak," kata Vucic kepada media pemerintah Serbia.
Djokovic saat ini dilarang mengunjungi Australia selama 3 tahun, ini membuat petenis berusia 34 tahun itu jauh lebih sulit dalam mengamankan Grand Slam ke-21.
Dalam perolehan gelarnya, ia mengimbangi petenis papan atas lainnya yakni Roger Federer dan Rafael Nadal dengan masing-masing 20 gelar Grand Slam.
Baca juga: Berita Foto : Kalah Banding, Novak Djokovic Dideportasi
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (17/1/2022), Djokovic diketahui terinfeksi virus corona (Covid-19) pada pertengahan 2021, ini menurut akunnya sendiri, ia pun tidak melakukan isolasi diri meski tahu dirinya positif.
Catatan publik menunjukkan bahwa ia menghadiri acara tenis remaja dan melakukan wawancara media saat ia diuji serta infeksi terbarunya dikonfirmasi.
Djokovic menolak memberikan bukti dalam kasus tersebut untuk menghilangkan anggapan bahwa dirinya menentang vaksin.
"Ia sekarang telah menjadi ikon bagi kelompok anti-vaksinasi, benar atau salah, ia dianggap mendukung pandangan anti-vaksinasi dan kehadirannya di sini terlihat berkontribusi untuk itu. Djokovic bisa meluruskan jika perlu dikoreksi, Namun ia belum melakukannya, karena itu memiliki konsekuensi penting," kata pengacara pemerintah Australia, Stephen Lloyd.
Sementara itu petenis Spanyol yang selama ini menjadi pesaingnya, Rafael Nadal menyerang Djokovic pada Sabtu lalu melalui pernyataannya, saat para pemain mengeluhkan skandal vaksinasi yang membayangi pembukaan Grand Slam tahun ini.
Baca juga: Imigrasi Australia Batalkan Visa Novak Djokovic Padahal Undian Sudah Dilangsungkan
"Australia Terbuka jauh lebih penting dibandingkan pemain manapun," kata Nadal kepada wartawan, di Melbourne Park.
Namun rekan senegara Djokovic, Miomir Kecmanovic yang akan bertanding pada putaran pertama Senin ini, menyebut insiden itu sebagai 'pil pahit yang harus ditelan'.
"Tim kecil Serbia kami di sini, di Melbourne kesal dan kecewa," tulis Kecmanovic dalam akun Instagram miliknya.