Selandia Baru dan Australia Kirim Pesawat ke Tonga untuk Menilai Kerusakan
Selandia Baru dan Australia mengirim pesawat ke Tonga untuk menilai kerusakan setelah letusan gunung berapi di bawah laut yang memicu tsunami.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Selandia Baru dan Australia telah mengirim pesawat ke Tonga untuk menilai kerusakan setelah letusan gunung berapi yang memicu tsunami.
Letusan pertama gunung berapi bawah laut Hunga Tonga yang berada di Pasifik Selatan terjadi pada Jumat (14/1/2022).
Kemudian, letusan kedua terjadi pada Sabtu (15/1/2022) pukul 17.26 waktu setempat.
Abu letusan telah menutupi pulau-pulau di Pasifik, memutus aliran listrik dan komunikasi.
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan, orang yang terdampak bencana tersebut mencapai 80.000, seperti diberitakan BBC.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan tsunami telah menimbulkan kerusakan yang signifikan.
Baca juga: Abu Vulkanik Tak Lagi Menyelimuti Tonga, Lima WNI Masih Hilang Kabar
Baca juga: Fakta Letusan Gunung Berapi di Tonga: Ledakannya Seperti Meriam, Ibu Kota Tertutup Abu Vulkanik
Sejauh ini, informasi masih sulit didapat dan belum ada laporan kematian.
Selandia Baru dan Australia mengirimkan penerbangan pengawasan untuk menilai tingkat kerusakan.
Angkatan Pertahanan Selandia Baru mentweet bahwa sebuah pesawat telah pergi untuk membantu dalam penilaian dampak awal daerah dan pulau-pulau dataran rendah.
Katie Greenwood dari IFRC di Fiji mengatakan bahwa bantuan sangat dibutuhkan.
"Kami menduga ada hingga 80.000 orang di seluruh Tonga yang terkena dampak letusan itu sendiri atau dari gelombang tsunami dan genangan akibat letusan," katanya.
"Itu (bencana) mengejutkan orang-orang, jadi kami menaruh perhatian pada pulau-pulau terluar itu dan kami sangat ingin mendengar dari orang-orang."
Mengutip ABC, Menteri Pertahanan Marise Payne mengatakan Angkatan Udara Australia sedang melakukan kegiatan pengawasan di daerah yang terkena dampak.
Sebuah pesawat pengintai dan C130 sebelumnya lepas landas dari Pangkalan RAAF di Amberley di Queensland menuju Tonga.