Selandia Baru dan Australia Kirim Pesawat ke Tonga untuk Menilai Kerusakan
Selandia Baru dan Australia mengirim pesawat ke Tonga untuk menilai kerusakan setelah letusan gunung berapi di bawah laut yang memicu tsunami.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
Badan amal bantuan mengatakan abu telah mendorong pihak berwenang untuk memberi tahu orang-orang untuk minum air kemasan dan memakai masker wajah untuk melindungi paru-paru mereka.
Saat langit menjadi gelap karena abu, video menunjukkan kemacetan lalu lintas saat orang-orang melarikan diri dari daerah dataran rendah dengan mobil.
Beberapa jam kemudian, jaringan internet dan telepon Tonga terputus, membuat 105.000 penduduk pulau itu hampir seluruhnya tidak dapat dijangkau.
Sebelum letusan terbesar, gunung berapi telah meletus selama beberapa hari.
Badan Meteorologi Tonga telah memperingatkan bahwa bau belerang dan amonia dilaporkan di beberapa daerah.
Ardern mengatakan listrik sedang dipulihkan ke beberapa bagian pulau dan ponsel perlahan mulai bekerja kembali.
Baca juga: Mengenal Gunung Hunga Tonga-Hunga Haapai, Gunung Berapi Bawah Laut
Baca juga: BMKG: Tsunami Akibat Letusan Gunung Berapi Bawah Laut Tonga Tidak Berbahaya untuk Indonesia
Tetapi situasi di beberapa wilayah pesisir tetap tidak diketahui.
Karena tidak dapat berbicara dengan teman dan keluarga mereka, banyak orang Tonga di Australia dan Selandia Baru menjadi khawatir akan keselamatan mereka.
Para ahli mengatakan letusan gunung berapi Hunga-Tonga Hunga-Ha'apai adalah salah satu yang paling ganas di kawasan itu dalam beberapa dekade.
Ini memicu peringatan tsunami di beberapa negara, termasuk Jepang dan AS, di mana banjir melanda beberapa bagian pantai California dan Alaska.
(Tribunnews.com/Yurika)