Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Studi Israel: Dosis Keempat Vaksin Covid-19 Kurang Efektif Lawan Omicron

Studi di Israel menunjukkan bahwa dosis keempat vaksin Covid-19 kurang efektif untuk mencegah infeksi dari varian Omicron.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Studi Israel: Dosis Keempat Vaksin Covid-19 Kurang Efektif Lawan Omicron
AFP/JACK GUEZ
VAKSIN DOSIS KEEMPAT - Seseorang menerima dosis keempat vaksin virus corona Pfizer-BioNTech COVID-19 di Ichilov Tel Aviv Sourasky Medical Center di kota pesisir Mediterania Israel di Tel Aviv. Israel, Senin (3/1/2022). Studi Israel menunjukkan dosis keempat vaksin Covid-19 kurang efektif melawan Omicron. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah studi pendahuluan di Israel menunjukkan bahwa dosis keempat vaksin Covid-19 kurang efektif melawan varian Omicron.

Meski dosis keempat meningkatkan antibodi ke tingkat yang lebih tinggi daripada suntikan ketiga, tetapi itu tidak cukup untuk mencegah infeksi Omicron.

Pusat Medis Sheba Israel telah memberikan suntikan booster kedua dalam uji coba di antara stafnya dan sedang mempelajari efek booster Pfizer pada 154 orang setelah dua minggu dan booster Moderna pada 120 orang setelah satu minggu, kata Gili Regev-Yochay, direktur Unit Penyakit Menular.

Pengujian itu dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menerima tembakan keempat.

Sementara mereka yang tergabung dalam kelompok Moderna sebelumnya telah menerima tiga suntikan vaksin Pfizer.

Baca juga: Omicron Meningkat, Umrah Tak Dilarang, Jemaah yang Dapat Visa Bisa Berangkat, Ini Kata Menag

Baca juga: Berita Foto : Persiapan China Jelang Olimpiade Musim Dingin di Tengah Ancaman Omicron

Regev-Yochay mengatakan, vaksin menyebabkan peningkatan jumlah antibodi bahkan sedikit lebih tinggi dari yang kami miliki setelah dosis ketiga.

"Namun, ini mungkin tidak cukup untuk Omicron," katanya, seperti dilansir dari CNA.

Berita Rekomendasi

"Kita tahu sekarang bahwa tingkat antibodi yang diperlukan untuk melindungi dan tidak terinfeksi dari Omicron mungkin terlalu tinggi untuk vaksin, meskipun itu vaksin yang bagus."

Temuan itu, yang menurut rumah sakit adalah yang pertama di dunia, masih awal dan belum dipublikasikan.

Israel adalah negara tercepat yang meluncurkan vaksinasi awal terhadap Covid-19 setahun yang lalu dan bulan lalu mulai menawarkan suntikan keempat, atau booster kedua, kepada kelompok yang paling rentan dan berisiko tinggi.

Booster J&J

Suntikan booster vaksin Johnson & Johnson Covid-19 disebut 85 persen efektif dalam melindungi agar tidak dirawat di rumah sakit oleh varian Omicron.

Kepala Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan (SAMRC), Glenda Gray pada hari Jumat (14/1/2022) mengatakan, vaksin ini efektif melindungi selama satu hingga dua bulan setelah diterima.

Gray mempresentasikan temuan studi SAMRC pada pengarahan kementerian kesehatan Afrika Selatan tentang gelombang keempat Covid-19, yang didorong oleh varian baru.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas