Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gunung di Nara Sengaja Dibakar, Tandai Masuknya Musim Semi di Jepang

Acara ritual dan budaya Jepang, sengaja membakar gunung di Nara Jepang sebagai tanda dimulainya musim semi di Jepang dihadiri sekitar 9.000 orang

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Gunung di Nara Sengaja Dibakar, Tandai Masuknya Musim Semi di Jepang
Foto Daiki Takigawa (Mainichi Shimbun)
Wakakusa Yamayaki dan kembang api yang mewarnai langit malam. Di latar depan adalah pagoda lima tingkat Kuil Kofukuji di  Sanjo-cho, Kota Nara, 22 Januari 2022 (malam). Foto dengan menggabungkan sekitar 30 bidikan yang diambil dari pukul 18:10 hingga 19:40. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Acara ritual dan budaya Jepang, sengaja membakar gunung di Nara Jepang sebagai tanda dimulainya musim semi di Jepang dihadiri sekitar 9.000 orang kemarin malam, Sabtu (22/1/2022).

Persiapan dimulai dengan kehadiran 300 orang khusus pemadam kebakaran pemda Nara di lokasi pembakaran.

Pembakaran di Gunung Wakakusa (Kota Nara), yang menandai datangnya musim semi di kota kuno itu, pada malam tanggal 22 Januari kemarin.

Baca juga: Pertama Kali Dalam Sejarah Jepang Infeksi Corona Melebihi 50.000 Orang per Hari, 17 Meninggal

Setelah para petugas pemadam kebakaran bersiap penuh, dimulailah acara menyalakan api, membakar rumput kering yang telah ditata di gunung itu berkeliling.

Api yang menyala tampak  fantastis mewarnai permukaan gunung menjadi merah untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhi rini yang sebelumnya dibatalkan untuk antisipasi pandemi corona.

Biasanya sekitar 180.000 penonton mengunjungi setiap tahun, tetapi untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona baru, menonton dari Taman Nara di kaki gunung dibatasi untuk sekitar 9.000 orang yang telah mendaftar sebelumnya.

Berita Rekomendasi

Untuk pertama kalinya, video yang diambil dari langit dengan drone didistribusikan di Internet.

Wakakusa Yamayaki dan kembang api yang mewarnai langit malam kota kuno dengan sekitar 200 kembang api diluncurkan sebelum gunung dibakar.

Sekitar pukul 18:15 waktu setempat, dengan suara terompet kerang (Triton) dan terompet sebagai sinyal, dibunyikan. Lalu  sekitar 300 anggota pemadam kebakaran berangkat dari Goshinka Kuil Kasuga Taisha, mulai menyalakan obor dan membakar rumput kering di gunung tersebut.

Baca juga: Anri Kawai Politisi Jepang Isteri Mantan Menteri Kehakiman, Minum 20 Pil Obat Tidur Mau Bunuh Diri

Pembakaran gunung dilakukan ke area tanah  sekitar 33 hektar permukaan gunung sehingga api menyala dan menyebar melingkari permukaan gunung tersebut.

Skala pembakaran gunung pada tahun 2021 berkurang. Demikian pula kemarin dan  tidak menyebar karena memang telah dibatasi dan dijaga oleh skeitar 300 petugas kebakaran di setiap titik api tersebut yang tak lama kemudian dipadamkan.

Budaya Jepang memang beraneka ragam menarik perhatian masyarakat dan didiskusikan para pecinta Jepang. Informasi terbaru dapat mengirimkan email ke: info@tribun.in untuk ikut dalam diskusi di whatsapp group gratis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas