Ilmuwan Afrika Sebut Varian Omicron yang Bergejala Ringan Bisa Jadi Akhir dari Pandemi
Para ilmuwan di Afrika berharap Omicron yang bergejala ringan bisa menjadi akhir dari pandemi dan awal dari endemi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Minggu ini, kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa pandemi belum berakhir.
"Omicron mungkin tidak begitu parah, rata-rata, tetapi narasi bahwa varian itu adalah penyakit ringan sungguh menyesatkan," kata Tedros kepada wartawan.
"Jangan salah: Omicron menyebabkan rawat inap dan kematian, dan bahkan kasus yang tidak terlalu parah membanjiri fasilitas kesehatan."
Secara global, kematian terus meningkat.
Di Afrika, masih ada kekhawatiran tentang dampak pandemi, dengan tingkat vaksinasi yang terendah di dunia.
Hanya 7% populasi Afrika yang menerima suntikan Covid-19.
"Jika Anda sampai pada situasi di mana hampir semua orang telah terinfeksi atau telah divaksinasi, Anda dapat bersantai," kata Preiser.
Preiser menekankan perlunya negara-negara Afrika, termasuk Afrika Selatan, untuk terus mendorong populasinya untuk divaksinasi.
Ahli epidemiologi Binka menekankan perlunya tetap waspada.
"Waspada adalah tugas kita hari ini," kata Binka, menambahkan bahwa tidak semua detail tentang Omicron telah didokumentasikan.
"Jadi mari kita tunggu enam bulan lagi dan lihat apa yang akan terjadi."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)