Rusia Dikabarkan Segera Serbu Ukraina, AS Kirim Kapal Induk dan Perintahkan Warganya Tinggalkan Kiev
"Tindakan militer oleh Rusia bisa datang kapan saja," kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Editor: Malvyandie Haryadi
Dilansir dari Kompas.com Amerika Serikat (AS) mengirim kapal induk USS Harry S Truman ke Laut Mediterania di tengah ketegangan antara Barat dan Rusia soal Ukraina.
Gugus tempur kapal induk USS Harry S Truman diterjunkan ke sana untuk mengikuti latihan angkatan laut NATO.
Baca juga: Ancam Rusia dan China, Inggris Ingatkan Barat akan Melawan Kediktatoran hingga Sebut Indonesia
Melansir The Hill, Sabtu (22/1/2022), latihan angkatan laut NATO tersebut dinamakan Neptune Strike 22, dimulai Senin (24/1/2022) hingga 4 Februari.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby mengatakan, latihan tersebut akan menunjukkan kemampuan NATO untuk mengintegrasikan kemampuan serangan maritim kelas atas dari kapal induk untuk mendukung pertahanan aliansi itu.
Kendati demikian, Kirby tidak merinci siapa saja anggota NATO yang mengikuti latihan angkatan laut tersebut.
Dia menambahkan, mereka akan berlatih manuver maritim terkoordinasi, pelatihan perang anti-kapal selam, dan pelatihan serangan jarak jauh.
Kirby menegaskan bahwa latihan perang tersebut telah direncanakan sejak lama yakni pada 2020.
Dia juga berkeras bahwa latihan tersebut tidak ada hubungannya dengan situasi di Ukraina saat ini.
Namun, latihan tersebut tidak tercantum di situs web NATO sebagai latihan yang dijadwalkan untuk tahun ini.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, aliansi tersebut akan selalu melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi dan membela semua sekutunya.
Dia menambahkan, partisipasi kapal induk AS dalam Neptunus Strike 22 menunjukkan tanda kuat persatuan transatlantik.
Sementara itu, situasi antara Ukraina dan Rusia makin memanas setelah Moskwa menolak menarik sekitar 100.000 tentara yang dikerahkan di dekat perbatasan.
NATO lantas mengerahkan pasukan dan senjatanya ke daerah dekat Ukraina dalam beberapa hari terakhir.
Pergerakan itu juga terjadi di tengah kekhawatiran bahwa Moskwa bisa menyerang Ukraina kapan saja.