Menkes Jepang Membolehkan Dokter Melakukan Pemeriksaan Diagnosis Jarak Jauh Lewat Online
Dokter dapat mendiagnosis infeksi tanpa pemeriksaan kontak dekat sejak 24 Januari 2022. Hal ini seiring dengan upaya antisipasi menghadapi merebaknya
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dokter dapat mendiagnosis infeksi tanpa pemeriksaan kontak dekat sejak 24 Januari 2022. Hal ini seiring dengan upaya antisipasi menghadapi merebaknya virus corona baru.
"Apabila pemerintah setempat menilai kontak dekat orang yang terinfeksi memiliki gejala seperti demam, maka dokter akan tertular tanpa menjalani pemeriksaan. Oleh karena itu kini memungkinkan untuk mendiagnosis jarak jauh pakai online," papar Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Shigeyuki Goto Selasa (25/1/2022).
Menyusul penyebaran virus corona baru, Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Goto akan meninjau klinik rawat jalan saat ini atas kebijaksanaan pemerintah setempat untuk mengamankan sistem penyediaan perawatan medis.
Hal itu dilakukannya kemarin malam (24/1/2022) ke sebuah klinik di Tokyo.
Memperjelas kebijakan, menurutnya, khususnya jika membutuhkan waktu untuk menerima perawatan atau pemeriksaan medis, orang yang masih muda dan tidak memiliki penyakit yang mendasarinya, bahkan jika mereka memiliki gejala seperti demam, memiliki risiko yang rendah untuk menjadi sakit parah, dapat diperiksa pakai online.
"Kami menyerukan penggunaan telemedicine secara aktif seperti telepon dan perawatan medis online. Selain itu, jika seseorang yang kontak dekat dengan orang yang terinfeksi mengalami gejala seperti demam, dokter akan dapat mendiagnosis infeksi tanpa menjalani tes," tekannya lagi.
Selanjutnya, jika perawatan medis rawat jalan menjadi ketat, mereka yang memiliki gejala ringan dan risiko terinfeksi rendah tidak boleh pergi ke institusi medis dan ditugaskan ke dokter berdasarkan hasil tes mereka sendiri.
"Anda dapat menghubungi "Follow- up Center" dan menerima pemeriksaan medis segera."
Atas dasar itu, Menteri Goto menyatakan, "Jika jumlah orang yang terinfeksi terus meningkat pesat di masa depan, kami akan mengambil langkah-langkah untuk segera menghubungkan pasien ke tes dan perawatan medis yang sesuai dengan kebijaksanaan wilayah. Kami ingin bekerja sama. erat dengan pemerintah daerah dan tenaga medis untuk memastikan perawatan medis yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.”
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan akan memberi tahu pemerintah daerah di seluruh negeri tentang perincian mengenai hal tersebut, tambahnya lagi.
Kesehatan Jepang sangatlah diutamakan kabinet PM Fumio Kishida saat ini. Diskusi mengenai hal ini dilakukan para pecinta Jepang. Silakan bergabung dengan mengirimkan email ke: info@tribun.in