Militer Burkina Faso Gulingkan Presiden Roch Kabore, Bubarkan Pemerintah dan Parlemen
Setelah dua hari kerusuhan, tentara Burkina Faso menggulingkan Presiden Kabore, membubarkan pemerintah dan parlemen, serta menangguhkan konstitusi.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
Pemberontakan tersebut memicu kekhawatiran kudeta di Burkina Faso.
Diberitakan Al Jazeera, beberapa kendaraan lapis baja armada kepresidenan, penuh dengan peluru, terlihat di dekat kediaman Presiden pada Senin pagi.
Salah satu dari kendaraan tersebut tampak berlumuran darah.
Dua sumber keamanan dan seorang diplomat Afrika Barat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Kabore ditahan di sebuah kamp militer.
Tidak ada komentar dari pemerintah terkait penahanan presiden.
Pada hari Minggu, pemerintah membantah kudeta sedang berlangsung.
“Kami baru saja melewati pangkalan militer di mana Kabore diduga dikurung saat ini,” wartawan Henry Wilkins melaporkan dari Ouagadougou.
“Lalu lintas berjalan seperti biasa, tetapi biasanya ada sejumlah besar personel militer di jalan-jalan di sekitar istana kepresidenan.”
Kantor berita AFP juga melaporkan presiden telah ditangkap bersama pejabat pemerintah lainnya.
“Presiden Kabore, kepala parlemen, dan para menteri secara efektif berada di tangan tentara” di barak Sangoule Lamizana di ibu kota, kata dua pejabat keamanan.
Dua tentara pemberontak mengatakan kepada The Associated Press melalui telepon Senin pagi, Kabore ditahan di tempat yang aman, tetapi tidak menyebutkan di mana.
Kabore telah memimpin Burkina Faso sejak terpilih pada 2015 setelah pemberontakan rakyat menggulingkan Presiden Blaise Compaore yang berkuasa selama hampir tiga dekade.
Kabore terpilih kembali pada November 2020 untuk masa jabatan lima tahun lagi.
Namun, rasa frustrasi tumbuh pada ketidakmampuannya untuk membendung penyebaran kekerasan di seluruh negeri.