Tidak Bisa Batalkan Gugatan, Pangeran Andrew Meminta Persidangan Juri untuk Kasus Pelecehannya
Jika tidak bisa membatalkan gugatan, Pangeran Andrew ingin juri untuk memutuskan apakah ia bersalah atau tidak dalam kasus pelecehan seksual.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Jika tidak bisa membatalkan gugatan, Pangeran Andrew ingin juri untuk memutuskan apakah ia bersalah atau tidak dalam kasus pelecehan seksual terhadap Virginia Roberts Giuffre, ujar pengacaranya dalam surat pengadilan.
Dilansir USA Today, Giuffre, yang kini berusia 38 tahun, menuduh anggota kerajaan Inggris itu melakukan pelecehan seksual kepadanya ketika dia berusia 17 tahun.
Saat itu Giuffre sedang bersama Jeffrey Epstein, terpidana pelecehan seksual.
Permintaan dari pengacara Andrew tertulis dalam respons gugatan yang diajukan Giuffre terhadapnya pada bulan Agustus lalu di pengadilan federal Manhattan.
Andrew (61) dengan keras membantah tuduhan Giuffre dan berusaha untuk membatalkan gugatan.
Awal bulan ini, Hakim Lewis A. Kaplan menolak permintaannya.
Persidangan tetap dilanjutkan, kedua belah pihak diberi waktu untuk mengumpulkan pernyataan dan bukti lain.
Baca juga: Hakim Distrik AS: Pangeran Andrew Harus Hadapi Gugatan Virginia Giuffre Soal Pelecehan Seksual
Baca juga: Pangeran William Disebut Terlibat dalam Pencopotan Pangeran Andrew, Ratu Tak Buat Keputusan Sepihak
Respons pengadilan yang diajukan oleh pengacara Los Angeles Andrew Brettler dan Melissa Lerner, menyebut gugatan itu harus ditolak dengan beberapa alasan.
Mereka mengutip tempat tinggal permanen Giuffre di Australia dan kesepakatan lebih dari satu dekade sebelumnya antara Epstein dan Giuffre.
Menurut pengacara Andrew, kesepakatan itu tidak memperbolehkan Giuffre menuntut sang pangeran.
Mereka juga berpendapat bahwa Giuffre menyetujui aktivitas seksual dan memahami batas kedaluwarsa undang-undang.
Brettler mengatakan kepada USA TODAY, "Jelas, kemungkinan perjanjian selalu ada di dalam litigasi perdata apa pun, tetapi kami pikir pengajuan kami hari ini membuat niat kami cukup jelas."
Dokumen yang diajukan pengacara Andrew terdiri dari selusin halaman bahasa hukum yang sebagian besar bersifat boilerplate.
Sang pangeran membalas setiap paragraf gugatan Giuffre, dengan frasa seperti "Pangeran Andrew tidak memiliki informasi yang cukup untuk mengakui atau menyangkal tuduhan itu."