Joe Biden Kerahkan 3.000 Tentara Tambahan ke Eropa Timur untuk Melawan Rusia
Amerika Serikat akan mengirim sekitar 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania untuk melindungi Eropa Timur dari krisis Rusia-Ukraina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat akan mengirim sekitar 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania untuk melindungi Eropa Timur dari krisis Rusia-Ukraina.
Dilansir Reuters, Rusia sebelumnya membantah tudingan berencana menyerang Ukraina.
Kendati demikian, Moskow pada Rabu (2/2/2022) mengisyaratkan tidak berminat berkompromi dengan mengejek Perdana Menteri Inggris Boris Johnson 'bodoh'.
Moskow telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dan mengancam akan melakukan aksi militer jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Diketahui, salah satu tuntutan Rusia adalah meminta NATO tidak menerima Ukraina sebagai bagian dari aliansi.
Baca juga: Berita Foto : Jembatan Ambruk Sebelum Kunjungan Biden di Pittsburgh
Baca juga: Dokumen Rahasia Bocorkan Rancangan Awal Kesepakatan AS-Rusia
Pentagon pada Rabu (2/2/2022) mengatakan, sebuah skuadron Stryker dari sekitar 1.000 anggota layanan AS yang berbasis di Vilseck, Jerman akan dikirim ke Rumania.
Lalu sekitar 1.700 personel militer, terutama dari 82nd Airborne Division akan dikerahkan dari Fort Bragg, Carolina Utara ke Polandia.
Sebanyak 300 anggota militer lainnya akan menuju Jerman dari Fort Bragg.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pengerahan pasukan ini merupakan bukti janjinya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Selama dia bertindak agresif, kami akan memastikan kami dapat meyakinkan sekutu NATO kami dan Eropa Timur bahwa kami ada di sana," katanya, menurut laporan media di Twitter.
Jubir Pentagon, John Kirby mengatakan pengerahan pasukan bertujuan mengirim sinyal kuat kepada Putin.
"Kami tahu bahwa dia juga marah pada NATO, tentang NATO. Dia tidak merahasiakannya. Kami menjelaskan bahwa kami akan siap untuk membela sekutu NATO kami jika itu terjadi," ujar Kirby.
Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan, penempatan pasukan AS merupakan bentuk solidaritas.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menyambut baik dengan mengatakan bahwa tanggapan aliansi terhadap Rusia bersifat defensif dan proporsional.