5 Negara yang Tak Rayakan atau Bahkan Melarang Adanya Hari Valentine: Arab Saudi hingga India
Di 5 negara ini, Hari Valentine dianggap tabu bahkan dilarang perayaannya. Beberapa harus kucing-kucingan dengan petugas
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
Pihak berwenang Malaysia telah melakukan segala cara untuk melarang perayaan Valentine.
Pada tahun 2005, Dewan Fatwa negara, yang menafsirkan hukum Islam dan membuat keputusan seputar Islam, menyatakan Hari Valentine bertentangan dengan Islam karena memiliki "unsur Kristen."
Kelompok-kelompok Kristen mendesak dewan untuk mempertimbangkan kembali keputusan itu.
Mereka mengklaim hanya ada sedikit hubungan antara Hari Valentine modern dan Kekristenan.
Tetapi larangan itu tetap berlaku.
Otoritas agama kemudian semakin tegas.
Mereka memulai penangkapan massal pasangan yang dicurigai merayakan Hari Valentine.
Dalam satu insiden pada tahun 2011, pihak berwenang di Selangor dan Kuala Lumpur menargetkan pasangan di hotel melati dan taman umum, BBC melaporkan.
Otoritas menyebut Valentine identik dengan "kegiatan buruk".
4. Iran
Otoritas agama di Iran telah meminta bantuan masyarakat untuk mengamankan mereka yang merayakan Hari Valentine yang dianggap bertentangan dengan hukum agama yang ketat.
Pemerintah Iran telah lama melarang simbol Valentine, menyebut bahwa hari Valentine adalah benuk "anti-budaya."
Pemerintah juga mengutuk Hari Valentine sebagai tanda amoralitas dan dekadensi Barat.
Tetapi kini Hari Valentine menjadi sangat populer sehingga beberapa kelompok garis keras Islam sekarang mendorong untuk merayakan hari libur Iran kuno, Sepandārmazgān, sebagai gantinya.