Kenapa Rusia dan Ukraina Diambang Perang? Apa yang Diinginkan Putin?
Ketegangan atas krisis Ukraina-Rusia telah mendidih selama lebih dari dua bulan. Apa menyebab konflik Rusia-Ukraina? Berikut penjelasannya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Sementara itu, Moskow mengecam keras AS dan sekutu NATO-nya karena menyediakan senjata bagi Ukraina dan mengadakan latihan bersama.
Rusia mengatakan bahwa langkah-langkah seperti itu mendorong Ukraina untuk mencoba merebut kembali daerah-daerah yang dikuasai pemberontak dengan paksa.
Selanjutnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah berulang kali mengatakan aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO adalah garis merah.
Dia menyatakan keprihatinan tentang rencana oleh beberapa anggota NATO untuk mendirikan pusat pelatihan militer di Ukraina.
Ini akan memberi mereka pijakan militer di kawasan itu bahkan tanpa Ukraina bergabung dengan NATO.
Apa yang diinginkan Rusia?
Rusia telah lama menolak langkah Ukraina menuju institusi Eropa, baik NATO maupun Uni Eropa.
Dikutip dari BBC, inti dari tuntutan Rusia sekarang adalah agar Barat menjamin Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO, aliansi pertahanan dari 30 negara.
Ukraina berbatasan dengan Uni Eropa dan Rusia, tetapi sebagai bekas republik Soviet, Ukraina memiliki ikatan sosial dan budaya yang mendalam dengan Rusia, dan bahasa Rusia digunakan secara luas di sana.
Ketika Ukraina menggulingkan presiden pro-Rusia mereka pada awal 2014, Rusia mencaplok semenanjung Krimea selatan Ukraina dan mendukung separatis yang merebut sebagian besar wilayah timur Ukraina.
Pemberontak telah memerangi militer Ukraina sejak dalam konflik yang telah merenggut lebih dari 14.000 nyawa.
Pada bulan Desember, Putin mengatakan, Rusia sedang mencari jaminan “yang akan mengecualikan setiap gerakan NATO lebih lanjut ke arah timur dan penyebaran sistem senjata yang mengancam kita di sekitar wilayah Rusia”.
Putin menawarkan Barat kesempatan untuk terlibat dalam pembicaraan substantif tentang masalah ini, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Dia menambahkan bahwa Moskow tidak hanya membutuhkan jaminan verbal, tetapi "jaminan hukum".