Omicron Merebak, Hong Kong Minta 10.000 Kamar Hotel Disiapkan untuk Karantina Covid-19
Pemerintah Hong Kong mengimbau agar hotel di kota itu menyisihkan sekitar 10.000 kamar untuk karantina virus Corona, ketika gelombang Omicron merebak.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
Beberapa ahli mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penyebaran wabah saat ini sangat sulit dikendalikan.
"Saya tidak melihat bagaimana kita dapat menghentikan penularan saat ini, dengan infeksi berlipat ganda kira-kira setiap tiga hari," kata Ben Cowling, pakar penyakit menular di Universitas Hong Kong.
"Tetapi epidemi ini akan kehabisan tenaga dan mencapai puncaknya dalam waktu satu bulan."
Bantuan China
China sudah memberikan bantuan dalam upaya untuk memperkuat langkah-langkah pengujian, perawatan, dan isolasi di tempat di mana hanya sekitar sepertiga orang lanjut usia yang divaksinasi penuh terhadap virus tersebut.
Sekitar 83 persen dari 7,5 juta penduduk wilayah itu telah memiliki setidaknya satu dosis vaksin, menurut pemerintah.
Diwartakan South China Morning Post, Xi Jinping mengimbau para pejabat bergerak maju dengan rencana membangun tiga rumah sakit darurat.
Pemerintah juga mempertimbangkan pengujian massal di wilayah berpenduduk 7,5 juta itu setidaknya tiga kali.
"Pandemi yang berkepanjangan terus merusak lingkungan bisnis dan menguji kesabaran orang-orang, yang keduanya tidak kondusif bagi kesejahteraan kota," tulis Post dalam tajuk rencana pada Kamis (17/2/2022).
Dilansir Guardian, beberapa hari terakhir Hong Kong melihat rekor tertinggi harian lebih dari 2.000 kasus.
Tetapi para ahli telah memperingatkan wabah itu bisa mencapai sekitar 30.000 per hari.
Rumah sakit, fasilitas pengujian, dan pusat isolasi sudah kebanjiran.
Media lokal menerbitkan foto tenda tumpahan yang didirikan di tempat parkir rumah sakit.
Ribuan orang yang terinfeksi Covid-19 berada dalam daftar tunggu untuk ruang isolasi, dengan 5.400 kasus positif awal dilaporkan pada Selasa pagi.