Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Tuding Ukraina Kerahkan 120.000 Tentara di Donbass, Donets dan Lugansk Dihujani Bom

Rusia menuding Ukraina telah mengerahkan 120.000 tentaranya ke Donbass, wilayah di garis perbatasan kontan antara Rusia dan Ukraina.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rusia Tuding Ukraina Kerahkan 120.000 Tentara di Donbass, Donets dan Lugansk Dihujani Bom
STR / ARMED FORCES OF UKRAINE / AFP
Gambar selebaran yang dirilis pada 19 Februari 2022 oleh layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina menunjukkan tentara Ukraina mengambil bagian dalam latihan pada 18 Februari 2022. 

TRIBUNNEWS.COM -- Rusia menuding Ukraina telah mengerahkan 120.000 tentaranya ke Donbass, wilayah di garis perbatasan kontan antara Rusia dan Ukraina.

Hal ini diungkapkan oleh Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi di sekitar Ukraina, Selasa (22/2/2022).

Menurut Nebenzya, "gelembung yang digelembungkan oleh Barat dan Ukraina harus pecah". "Selama akhir pekan lalu, militer Ukraina mengintensifkan pemboman terhadap daerah pemukiman di LPR dan DPR (Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk)," ungkap dia.

Baca juga: Krisis di Ukraina Meningkat, Kekayaan Para Konglomerat Rusia Tergerus

“Sementara mengobarkan kepanikan tak berdasar di sekitar invasi Rusia yang diduga akan segera terjadi ke Ukraina, rekan-rekan Barat kami tanpa malu-malu memompa negara itu dengan senjata," katanya, seperti dikutip TASS.

"Mengirim instruktur ke sana dan benar-benar mendorong Ukraina, yang telah mengerahkan 120.000 tentara ke garis kontak, untuk melakukan provokasi bersenjata terhadap Donbass," ujar Nebenzya.

Mengutip data terbaru, Nebenzya membeberkan, hingga 1.600 peluru artileri dan mortir ditembakkan ke daerah-daerah di Donetsk dan Lugansk, menewaskan warga sipil.

Baca juga: PBB: Cina dan Rusia Pasok Jet Tempur untuk Junta Myanmar

"Beberapa kelompok penyabot yang menyusup ke LPR dan DPR dan meledakkan atau mencoba meledakkan fasilitas infrastruktur penting," sebutnya. "Beberapa komunitas Rusia yang terletak dekat perbatasan juga mendapat ancaman".

BERITA REKOMENDASI

"Menjadi jelas bahwa Donbass berada di ambang petualangan baru militer Ukraina," imbuh Nebenzya. "Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi," tegasnya.

Sementara seorang saksi mata kepada Reuters mengatakan, melihat barisan kendaraan militer termasuk tank pada Selasa (22/2) pagi di pinggiran Donetsk, ibu kota salah satu dari dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur.

Baca juga: AS dan Uni Eropa Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia atas Krisis Ukraina

Sedang wartawan Reuters melihat sekitar lima tank dalam satu kolom di pinggir kota Donetsk dan dua lagi di bagian lain kota itu.

Tidak ada lencana yang terlihat, tetapi kemunculan tank-tank itu terjadi beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani perjanjian persahabatan dengan dua wilayah separatis dan memerintahkan pasukan Rusia untuk mengerahkan operasi penjaga perdamaian.

Wartawan Reuters di Donetsk belum pernah melihat tank di jalanan pada hari-hari sebelumnya.


Izinkan Putin Kerahkan Militer

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mendapat lampu hijau dari Majelis Tinggi Parlemen Rusia pada Selasa (22/2) untuk mengerahkan militer ke dua wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina Timur, untuk apa yang dikatakan sebagai misi "penjaga perdamaian".

Orang-orang berjalan melewati penghalang anti-tank di kota Avdiivka di wilayah Donetsk, di garis depan Ukraina timur dengan separatis yang didukung Rusia pada 21 Februari 2022. Para pemimpin pemberontak dari dua republik yang memproklamirkan diri di Ukraina timur meminta Presiden Rusia untuk mengakui kemerdekaan wilayah mereka yang memisahkan diri dalam seruan terkoordinasi pada 21 Februari
Orang-orang berjalan melewati penghalang anti-tank di kota Avdiivka di wilayah Donetsk, di garis depan Ukraina timur dengan separatis yang didukung Rusia pada 21 Februari 2022. Para pemimpin pemberontak dari dua republik yang memproklamirkan diri di Ukraina timur meminta Presiden Rusia untuk mengakui kemerdekaan wilayah mereka yang memisahkan diri dalam seruan terkoordinasi pada 21 Februari (AFP)
Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas