Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Invasi Rusia Agresif, Presiden Ukraina Merasa Ditinggal, Sindir AS-NATO Hanya Pantau dari Kejauhan

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, pada akhirnya, Ukraina berjuang sendiri untuk membela negara.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
zoom-in Invasi Rusia Agresif, Presiden Ukraina Merasa Ditinggal, Sindir AS-NATO Hanya Pantau dari Kejauhan
Matt Dunham / POOL / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris selama Konferensi Keamanan Munich di Munich, Jerman selatan, pada 19 Februari 2022. Selama Konferensi Keamanan Munich ke-58 yang berlangsung dari 18-20 Februari 2022, para diplomat dan pakar internasional bertemu untuk membahas topik seperti tatanan global, keamanan manusia dan transnasional, pertahanan atau keberlanjutan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerak invasi Rusia ke Ukraina semakin agresif. Bahkan pasukan Rusia dikabarkan sudah tiba di pinggiran ibu kota Ukraina, Kiev pada Kamis (24/2). Pasukan yang diangkut dengan helikopter itu menyerang bandara-bandara yang juga dekat dengan Obolon.

Pasukan Rusia juga telah bergerak hampir ke seluruh kota strategis Ukraina. Moskow mengklaim berhasil melumpuhkan 74 fasilitas militer Ukraina.

Pasukan Rusia juga telah menguasai fasilitas nuklir Chernobyl di Ukraina utara, salah satu tempat terjadinya bencana nuklir paling parah di dunia.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Berlanjut, Harga Emas Dunia Diproyeksikan Melonjak, Bisa Sentuh 2.000 Dolar AS

Militer Rusia menduduki situs nuklir tersebut pada hari pertama invasi, demikian keterangan Agensi Manajemen Zona Eksklusi yang merupakan lembaga resmi pemerintah Ukraina.

Namun demikian, hingga kemarin tak ada negara lain yang datang membantu Ukraina. Bahkan Amerika Serikat yang sebelumnya berkoar-koar akan berada di sisi Ukraina mengaku tidak akan mengirim pasukan untuk menyerang Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, pada akhirnya, Ukraina berjuang sendiri untuk membela negara.

Baca juga: Kecil Kemungkinan Bakal Ada Campur Tangan Negara Lain dalam Konflik Rusia dan Ukraina

"Pagi ini, kami membela negara kami sendiri. Sama seperti kemarin, negara paling kuat di dunia memandang dari kejauhan," katanya dalam video Facebook, tampaknya menyindir Amerika Serikat.

Berita Rekomendasi

“Kami akhirnya membela negara kami sendiri. Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun,” tutur Zelensky.

Ia menambahkan bahwa hingga saat ini tak seorang pun siap menjamin bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO. Walaupun alasan tersebut dijadikan Rusia sebagai dalih akan tindakannya.

"Semua orang takut, semua orang diam. Mereka bilang mereka bersama kita, tetapi tidak siap menjadikan kita anggota aliansi," imbuh Zelensky.

Petugas polisi menahan seorang pria selama protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina di Moskow pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada hari Kamis, menewaskan puluhan dan memicu peringatan dari para pemimpin Barat tentang sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan udara Rusia menghantam instalasi militer di seluruh negeri dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur, memaksa banyak warga Ukraina mengungsi dari rumah mereka karena suara bom. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)
Petugas polisi menahan seorang pria selama protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina di Moskow pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada hari Kamis, menewaskan puluhan dan memicu peringatan dari para pemimpin Barat tentang sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan udara Rusia menghantam instalasi militer di seluruh negeri dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur, memaksa banyak warga Ukraina mengungsi dari rumah mereka karena suara bom. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP) (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Pada video yang sama, pemimpin Ukraina ini juga memberikan ucapan terima kasih pada mitra-mitra negara atas dukungannya. Namun Zelensky menganggap dukungan kepada Ukraina berupa penjatuhan sanksi sanksi kepada Rusia masih belum cukup dan sepadan dengan dampak yang mereka rasakan.

“Rusia dijatuhi sanksi kemarin, tetapi ini tidak cukup untuk mengeluarkan pasukan asing ini dari tanah kami. Hanya melalui solidaritas dan tekad ini dapat dicapai," ucap Zelensky.

Menurutnya, invasi dan serangan Rusia yang berkelanjutan menunjukkan bahwa sanksi yang dijatuhkan kepada Moskow oleh Barat tidaklah cukup. "Dunia terus mengamati apa yang terjadi di Ukraina dari jauh," ujar Zelensky.

Baca juga: Faktor Geografi Jadi Alasan Rusia Rebut Chernobyl dari Ukraina: Rute Terpendek dari Belarus ke Kyiv

Sebelumnya sejumlah negara telah mengumumkan sanksi yang diberikan kepada Rusia atas invasi yang dilakukan ke Ukraina. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memberikan sanksi untuk Rusia yang dapat melemahkan ekonomi bahkan dalam waktu dekat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas