Biden Sebut Alternatif Sanksi Besar-besaran terhadap Rusia adalah 'Perang Dunia Ketiga'
Biden menjelaskan penerapan sanksi alternatif ini bukan melalui cara 'mencopot begitu saja Presiden Rusia Vladimir Putin dari posisinya saat ini'.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa satu-satunya alternatif untuk memberikan sanksi kepada Rusia demi menghukumnya karena melancarkan 'invasi' ke Ukraina, akan menjadi awal dari 'Perang Dunia Ketiga'.
"Anda memiliki dua pilihan, memulai Perang Dunia Ketiga atau berperang dengan Rusia 'secara fisik'. Pastikan bahwa negara yang bertindak sangat bertentangan dengan hukum internasional ini, akhirnya membayar harga karena telah melakukan invasi," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Ia kemudian menjelaskan bahwa penerapan sanksi alternatif ini bukan melalui cara 'mencopot begitu saja Presiden Rusia Vladimir Putin dari posisinya saat ini'.
"Tidak ada sanksi yang langsung, ini tidak seperti anda dapat memberikan sanksi kepada seseorang dan mengatakan bahwa 'anda tidak lagi dapat menjadi Presiden Rusia'. Tapi saya pikir sanksi ini, saya tahu sanksi ini adalah sanksi yang paling luas dalam sejarah, dan sanksi ekonomi serta sanksi politik," jelas Biden.
Baca juga: Sederet Senjata Andalan Milik Rusia yang Bisa Bikin Pemerintah Ukraina Ketar-ketir
Biden kemudian menekankan, 'tujuannya sejak awal' adalah untuk menjaga NATO dan Uni Eropa (UE) 'pada halaman yang sama'.
"Karena satu hal yang menurut saya bisa dilakukan oleh Putin adalah memecah NATO, menciptakan celah besar untuk ia lewati. Dan itu tidak akan terjadi jika anda membulatkan suara yang lengkap. Dan Rusia akan membayar harga yang serius untuk jangka pendek dan jangka panjang ini, terutama jangka panjang," tegas Biden.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (27/2/2022), jika AS dengan sekutu Eropa dan Asia nya membangun kemitraan keamanan yang berkembang antara NATO, Finlandia serta Swedia, maka Putin 'akan menghasilkan efek sebaliknya dari yang ia inginkan'.
"Yang saya tahu adalah bahwa kita harus tetap berada di jalur dengan sekutu kita yang lain. Dan sementara itu, kita memasok persenjataan pertahanan dan bantuan ekonomi ke Ukraina," papar Biden.
Perlu diketahui, Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada Kamis lalu, bersama dengan sekutunya, Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang bertujuan untuk melakukan 'demiliterisasi dan denazifikasi' Ukraina.
"Tujuan dari operasi ini adalah untuk melindungi orang-orang yang selama 8 tahun terakhir telah menghadapi penghinaan dan genosida yang dilakukan oleh rezim Ukraina," kata Putin.
Sebelumnya, AS dan sekutunya telah menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap pejabat Rusia, pengusaha, bank dan seluruh sektor ekonomi atas operasi militer negara itu yang sedang berlangsung di Ukraina, yang disebut oleh Putin sebagai 'operasi militer khusus'.