Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Grup Media di Ukraina Bersatu Desak Dunia Matikan Channel Berita Rusia  

Kelompok media terbesar Ukraina telah bersatu untuk menyiarkan 'satu layanan berita yang mencakup semua' untuk meliput konflik,

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Grup Media di Ukraina Bersatu Desak Dunia Matikan Channel Berita Rusia  
AFP/DANIEL LEAL
Seorang wanita berjalan di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan sebelum fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan membuat sedikitnya 100.000 orang mengungsi. (Photo by Daniel LEAL / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Kelompok media terbesar Ukraina telah bersatu untuk menyiarkan 'satu layanan berita yang mencakup semua' untuk meliput konflik, mereka pun mendesak dunia memberlakukan 'sanksi media' dan mematikan channel milik Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, 1+1 Media, StarLightMedia, Media Group Ukraina dan Inter Media Group mengatakan bahwa mereka saat ini menayangkan satu siaran berita saja yang disebut 'United News' yang ' memberikan informasi komprehensif dari berbagai wilayah negara'.

Kelompok media yang berada pada urutan 4 terbesar di Ukraina ini secara bergiliran 'memimpin pertunjukan' yang telah ditempa dengan kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Kebijakan Informasi, Angkatan Bersenjata Ukraina, Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, Kantor Presiden Ukraina serta badan pemerintah lainnya.

"Sangat penting bagi orang-orang di seluruh dunia memiliki akses ke informasi yang dapat dipercaya dan benar terkait dengan perang Rusia melawan Ukraina dan jalannya permusuhan di sini," kata pernyataan itu.

Dikutip dari laman Deadline, Minggu (27/2/2022), melalui pemikiran tersebut, kelompok media Ukraina mendesak dunia untuk memberlakukan 'sanksi media' dan 'mematikan siaran channel berita Rusia di satelit Eropa'.

"Kami telah mengobarkan perang informasi selama bertahun-tahun, dan sanksi media semacam itu secara global penting bagi Ukraina. Kami memahami betapa kuatnya mesin propaganda Rusia dan upaya apa yang dilakukan agresor untuk menyebarkan berita palsu demi membodohi orang secara sinis, dan kami benar-benar menentang ini," tegas pernyataan itu.

Baca juga: Rudal Rusia Hancurkan Kilang Minyak di Pinggir Ibu Kota Kiev, Warga Diminta Berlindung ke Bunker

Berita Rekomendasi

Saat konflik benar-benar dimulai pada Kamis lalu, beberapa channel berita Ukraina masih menayangkan program hiburan.

Namun kemudian secara cepat melaporkan berita back-to-back, bahkan iklan komersial pun dimatikan.

Bos media di Ukraina telah melaporkan peringkat berita TV menempati posisi teratas dalam beberapa pekan terakhir dan semua kelompok media telah memberlakukan rencana darurat untuk tetap menyiarkan perkembangan situasi.

Berikut pernyataan lengkap grup media Ukraina yang bersatu dalam United News:

'Atas nama grup media Ukraina, media 1+1, StarLightMedia, Grup Media Ukraina dan Grup Inter Media bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Kebijakan Informasi, kami ingin menyampaikan rasa hormat kami dan menyampaikan hal berikut kepada anda.

Sangatlah penting bahwa orang-orang di seluruh dunia memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang dapat dipercaya dan benar, terkait dengan perang Rusia melawan Ukraina dan jalannya permusuhan di sini.

Baca juga: 25 WNI Berhasil Dievakuasi Dari Kota Odessa dan Tiba di Rumania

Kami memahami betapa kuatnya mesin propaganda Rusia dan upaya apa yang dilakukan agresor untuk menyebarkan berita palsu demi membodohi orang secara sinis, dan kami benar-benar menentang ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas