Sejarah Nuklir: AS Gunakan Nuklir saat Perang Dunia II, Uni Soviet Saingi Persenjataan Nuklir
Sejarah Nuklir: AS gunakan Nuklir saat Perang Dunia II, Uni Soviet saingi persenjataan Nuklir AS dengan uji coba nuklir Soviet pertama pada 1949.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
Sejarah Nuklir
Nuklir berasal dari fisi nuklir, yang ditemukan oleh Otto Hahn, Lise Meitner dan Fritz Strassman.
Setelah itu, sebuah penemuan oleh fisikawan nuklir di sebuah laboratorium di Berlin, Jerman, pada tahun 1938 membuat bom atom pertama.
Ketika sebuah atom bahan radioaktif terpecah menjadi atom yang lebih ringan, ada pelepasan energi yang tiba-tiba dan kuat, dikutip dari History.
Penemuan fisi nuklir membuka kemungkinan teknologi nuklir, termasuk senjata.
Bom atom adalah senjata yang mendapatkan energinya dari reaksi fisi nuklir.
Senjata termonuklir, atau bom hidrogen, biasanya mengandalkan kombinasi fisi nuklir dan fusi nuklir.
Fusi nuklir adalah jenis reaksi lain, di mana dua atom yang lebih ringan bergabung untuk melepaskan energi.
Nuklir pada Perang Dunia 2
Amerika Serikat adalah satu-satunya negara dengan persenjataan nuklir pada tahun-tahun segera setelah Perang Dunia II.
Uni Soviet pada awalnya tidak memiliki pengetahuan dan bahan baku untuk membangun hulu ledak menggunakan nuklir.
Namun, hanya dalam beberapa tahun, Uni Soviet telah memperoleh cetak biru bom gaya fisi dan menemukan sumber uranium regional di Eropa Timur, melalui jaringan mata-mata yang terlibat dalam spionase internasional.
Kemudian pada 29 Agustus 1949, Soviet menguji bom nuklir pertama mereka.
Amerika Serikat menanggapi dengan meluncurkan program pada tahun 1950 untuk mengembangkan senjata termonuklir yang lebih maju.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.