Ukraina Klaim Punya Drone yang Mampu Pukul Mundur Angkatan Udara Rusia
Pesawat Drone tempur ini sengaja dirancang dengan handal agar bisa menargetkan dan menghancurkan pertahanan musuh
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Serangan yang gencar dilakukan Rusia sejak invasi pertamanya pada Kamis lalu membuat Ukraina geram.
Melalui drone tempur buatan Turki, Bayraktar TB2. Ukraina membalas serangan Rusia dengan melenyapkan konvoi angkatan udara pada Minggu (27/2/2022) kemarin.
Hal tersebut terungkap setelah panglima angkatan bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi mengunggah sebuah video diakun facebook resminya.
Baca juga: Jika Rusia Membom Chernobyl, Debu Radioaktif Bakal Menutupi Ukraina, Belarus, dan Negara Uni Eropa
Dalam cuplikan video tersebut terlihat, Bayraktar TB2 pesawat tak berawak milik Ukraina telah memborbardir sistem rudal milik Rusia.
Valerii Zaluzhnyi melansir dari Daily Mail mengatakan, akibat dari serangan tersebut Ukraina berhasil memukul mundur Rusia dari Kota Malyn, yang berjarak 100 kilometer atau sekitar 62 mil dari barat laut Kiev.
Bayraktar TB2 merupakan pesawat nirawak (UAV) atau yang kerap disebut pesawat drone. Dibuat oleh Turki, Bayraktar TB2 mulai dibeli Ukraina sejak 2019 silam.
Pesawat Drone tempur ini sengaja dirancang sebagi drone handal agar bisa menargetkan dan menghancurkan pertahanan musuh. Hal ini terbukti dengan hancurnya selusin kendaraan milik Rusia pada serangan kemarin.
Dilengkapi dengan kamera definisi tinggi yang dapat melakukan streaming video serangan secara real-time. Pesawat TB2 didesai agar mampu bertahan di udara selama 25 jam dengan ketinggian sekitar 25.000 kaki.
Baca juga: Facebook Hapus Akun Palsu yang Sebarkan Disinformasi Invasi Rusia di Ukraina
Uniknya pesawat drone ini dibuat agar tidak dapat dideteksi oleh sistem radar musuh. Dirancang khusus, Pesawat TB2 dengan rentang sayap sekitar 12 meter dan bobot 250 kilogram, diklaim mampu membawa senjata berupa peluru dan rudal.
Meski peluru yang tersemat pada TB2 terbatas, namun tembakan dari pesawat drone tersebut bisa menghancurkan kendaraan lapis baja, seperti yang terjadi di Idlib, Suriah.
Dilansir dari finable.org, komponen yang disematkan pada Bayraktar tak main-main, Bayraktar TB2 menggunakan mesin injeksi berbahan bakar 100hp “Rotax 912” yang hanya diproduksi oleh Bombardier-Rotax GmbH Austria, sementara untuk sistem kamera laser diimpor dari Kanada.
Tak hanya itu rudal Roketsan OMTAS dan UMTAS yang disisipkan dalam pesawat drone ini dibuat langsung oleh perusahaan TDW Jerman, bahkan sistem satelit hingga sistem penerima GPS dipasok oleh pabrikan Amerika.
Dengan Adanya bantuan senjata seperti ini, panglima angkatan bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi berharap agar negaranya bisa terus memukul serangan Rusia sehingga dapat melindungi wilayah teritorial negaranya.