Cegah Invasi Rusia Lewat Jalur Laut, Turki Tutup Selat Bhosporus dan Dardanelles
Turki resmi mengumumkan penutupan jalur laut di wilayah perbatasan demi mencegah terjadinya perang besar antara Rusia dan Ukraina.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan resmi mengumumkan penutupan jalur laut di wilayah perbatasan demi mencegah terjadinya perang besar antara Rusia dan Ukraina.
Pengumuman itu disampaikan Erdogan hari Senin (1/3/2022), agar konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tidak makin memanas.
Mengutip dari Aljazeera, beberapa selat seperti Selat Bosphorus dan Selat Dardanelles yang menghubungkan Laut Aegea, Marmara dan Laut Hitam akan ditutup untuk sementara waktu sampai konflik tersebut mereda.
Keputusan tersebut diambil Pemerintah Turki berdasarkan perjanjian internasional 1936 (Konvensi Montreaux) untuk membatasi pergerakan kapal perang Rusia maupun Ukraina .
“Kami telah memperingatkan kedua negara di kawasan itu dan di tempat lain untuk tidak melewati kapal perang melalui Laut Hitam,” kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.
Baca juga: General Motors Ikut Hentikan Ekspor Mobil ke Rusia
Tak hanya kapal Rusia dan Ukraina saja yang dilarang melewati kawasan tersebut. Cavusoglu juga turut memperingatkan negara-negara disekitar wilayah Laut Hitam dan non-Laut Hitam agar tidak melewati perairan Turki tersebut.
Pemerintah Turki was-was jika selat Bosphorus dan Dardanelles tak kunjung ditutup dikhawatirkan akan membuat Rusia nekat melakukan invasi lebih besar ke Ukraina melalui jalur laut.
Hal ini juga akan mengancam keamanan jalur perekonomian laut di Turki.
Baca juga: Maxar Technologies Mampu Memata-matai Pergerakan Pasukan Militer Rusia Lewat Satelit WorldView
Presiden Erdogan menilai langkah ini dianggap sebagai cara yang tepat untuk menyeimbangkan komitmen Barat terlebih tanpa merusak hubungan perekonomiannya dengan ibu kota Rusia, Moskow.
Baca juga: Peneliti Sadap Layanan Online dan Situs Medsos Ukraina untuk Kumpulkan Aktivitas Perang
Turki sendiri diketahui telah lama menjalin hubungan ekonomi dengan Rusia. Tercatat selama tahun 2021 kemarin, Rusia menjadi penyumbang biji – bijian terbesar bagi Turki dengan angka 56 persen.