Foto Satelit Tunjukkan Konvoi Militer Rusia Menuju Ibu Kota Ukraina
Citra satelit yang diambil pada Senin (28/2/2022) menunjukkan konvoi besar-besaran militer Rusia di utara Ibu Kota Ukraina, Kyiv.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Citra satelit yang diambil pada Senin (28/2/2022) menunjukkan konvoi besar-besaran militer Rusia di utara Ibu Kota Ukraina, Kyiv.
Reuters melaporkan, konvoi itu membentang sekitar 40 mil (64 km), jauh lebih panjang dari laporan sebelumnya yakni 17 mil (27 km).
Maxar Technologies yang melaporkan foto ini, juga mengatakan pengerahan pasukan darat tambahan dan unit helikopter terlihat di Belarus selatan.
Jaraknya kurang dari 20 mil (32 km) di utara perbatasan Ukraina.
Menurut analisa CNN, ratusan tank, artileri, kendaraan lapis baja, dan kendaraan logistik itu dapat dilacak asalnya sesuai jalan yang mereka lalui.
Di Ukraina tepatnya barat laut Kyiv, semua jalan menuju ke Belarus.
Jalan raya dan jembatan di Kota Chernobyl berakhir di Belarus.
Setiap jalan utama lainnya di barat laut ibukota Ukraina, Kyiv, berakhir di Belarus, yang berbatasan dengan Ukraina utara.
Selama berminggu-minggu sebelum invasi ke Ukraina, Rusia mengumpulkan pasukannya di Belarus.
Ratusan kendaraan militer, pesawat, dan helikopter dipindahkan ke bekas negara Soviet itu untuk dengan dalih latihan bersama.
Baca juga: Serangan Rudal Rusia Hantam Menara TV Kyiv Tewaskan Lima Orang
Namun setelah manuver berakhir, pasukan Rusia tidak pulang.
Faktanya, citra satelit dari Maxar menunjukkan bahwa Rusia terus meningkatkan jumlah kendaraan militer, kekuatan udara, serta persenjataannya di Belarus.
Dari Kota Brest di timur negara itu, hingga Gomel di barat, pasukan Rusia terus bermunculan di pangkalan udara, di kota-kota, dan bahkan di ladang melalui citra satelit dan media sosial.
Gambar satelit bahkan menunjukkan bahwa Rusia membangun jembatan ponton melintasi Sungai Pripyat di zona eksklusi Chernobyl, yang membentang di Ukraina dan Belarus.
Baca juga: Presiden Ukraina Sebut Rusia Telah Melakukan Kejahatan Perang