Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konvoi Kendaraan Lapis Baja Rusia Mendekati Kyiv saat Serangan Rudal Barbar Terus Berlanjut

Konvoi lapis baja besar bergerak menuju Kyiv, Kementerian pertahanan Rusia desak penduduk Kyiv dan yang terlibat provokasi Rusia tinggalkan kota.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Konvoi Kendaraan Lapis Baja Rusia Mendekati Kyiv saat Serangan Rudal Barbar Terus Berlanjut
MAXAR via CNN
Citra satelit yang diambil pada Senin (28/2/2022) menunjukkan konvoi besar-besaran militer Rusia di utara Ibu Kota Ukraina, Kyiv. 

Zelenskiy men uliskan di akun Twitternya: "Apa gunanya mengatakan 'tidak pernah lagi' selama 80 tahun, jika dunia tetap diam ketika bom jatuh di situs yang sama Babyn Yar? Sedikitnya lima orang tewas. Sejarah berulang ..."

Pusat Peringatan Holocaust Dunia Yad Vashem Israel menyuarakan "kecaman keras" atas serangan Rusia.

"Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah bersama untuk melindungi kehidupan sipil serta situs-situs bersejarah ini karena nilainya yang tak tergantikan untuk penelitian, pendidikan dan peringatan Holocaust," katanya.

Baca juga: Viral Pengakuan 5 Tentara Rusia yang Ditangkap Ukraina: Tidak Ingin Perang, Ingin Segera Pulang 

Baca juga: Menggunakan Bus, 31 WNI Berhasil Dievakuasi dari Ukraina, Seluruhnya Dalam Kondisi Sehat 

Baca juga: 99 WNI Berhasil Keluar dari Ukraina, Menlu RI Ungkap Proses Evakuasi

Dalam pidato yang sangat emosional di depan parlemen Uni Eropa pada Selasa (1/3/2022)  yang disambut dengan tepuk tangan meriah, presiden Ukraina mengatakan setidaknya 16 anak telah terbunuh di sekitar Ukraina pada hari Senin.

Ia mengkritik klaim Rusia bahwa ini adalah “operasi” yang hanya menargetkan infrastruktur militer.

"Di mana anak-anak kita ini? Di Pabrik militer seperti apa mereka bekerja? Tank apa yang mereka kemudikan? Roket  mana yang mereka operasikan?  Anda membunuh 16 anak."

Dia menegaskan kembali keinginan negaranya untuk bergabung dengan Uni Eropa, dengan mengatakan Ukraina "memiliki keinginan untuk melihat anak-anak kita hidup - saya pikir itu adalah hal yang adil. Kami berjuang untuk bertahan hidup. Kami berjuang untuk menjadi anggota eropa yang setara. Kami persis sama seperti Anda." (Guardian/Reuters/AFP/AP)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas