Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Kritik NATO: Semua Orang akan Mati karena Anda
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik NATO buntut ditolaknya permintaan untuk menerapkan zona larangan terbang.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
Itu adalah reaksi normal yang dilakukan setiap orang. Perang merupakan tragedi. Masyarakat Rusia memahami peperangan melanggar hukum global. Setiap keluarga menjadi korban dari perang.
Dan tentu saja, orang memiliki hak untuk mengekspresikan perasaan mereka, tetapi saya dapat meyakinkan mayoritas orang Rusia mendukung Presiden Putin. Itu karena kami menginginkan perdamaian.
Kami ingin hidup damai dan menjaga stabilitas dengan negara tetangga yang baik. Kami tidak ingin orang Ukraina melihat Rusia sebagai musuh. Ini tidak normal apalagi kalau harus terjadi selamanya.
Dan jika Anda ingin menyalahkan seseorang atas apa yang terjadi, Anda harus menyalahkan Washington, Brussel dan Kiev yang melakukannya.
Negara Barat tidak ada upaya untuk mengubah Ukraina menjadi lebih baik. Mereka ingin Ukraina seperti kata Presiden Putin menjadi anti-Rusia.
Apa yang pemerintah Rusia harapkan dari pemerintah Indonesia untuk membantu menyelesaikan konflik ini?
Kami melihat Indonesia sebagai teman baik sejak lama. Kita mempunyai hubungan tradisional yang bagus sejak rezim Presiden Soekarno. Bahkan lagu Rayuan Pulau Kelapa di translate menggunakan bahasa Rusia.
Saat Presiden Soekarno mengunjungi Rusia, lagu Rayuan Pulau Kelapa menjadi soundtrack dari documentary kunjungan kerja beliau. Itulah sebabnya orang-orang Rusia mengetahui betul isi soal lagu tersebut.
Kondisi itu mencerminkan sentimen sangat hangat yang dimiliki orang-orang Rusia terhadap Asia, dan tentu saja, kami berharap situasi ini tidak akan mempengaruhi hubungan baik ini.
Kami selalu melihat tren positif hubungan Rusia dengan Indonesia apalagi perdagangan kami tumbuh hingga 40 persen.
Bagaimana reaksi pemerintah Rusia menghadapi sanksi ekonomi dari negara-negara barat?
Kami memiliki tingkat ketahanan cukup tinggi untuk menghadapi sanksi ekonomi dari negara barat. Bahkan kami sudah menerima sanksi tersebut sejak 2014.
Presiden Obama pernah mengatakan ekonomi kami akan lebih baik. Tetapi hal itu tidak pernah terjadi. Tahun lalu di masa pandemi ekonomi kami berdasarkan Gross Domestic Product (GDP) sebesar empat persen.
Dan tentu saja, kami pikir sanksi yang diberikan mereka itu tidak sah. Menurut kami sanksi yang diberikan negara-negara barat berlebihan.