Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Kritik NATO: Semua Orang akan Mati karena Anda
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik NATO buntut ditolaknya permintaan untuk menerapkan zona larangan terbang.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
"Karena kelemahanmu, karena perpecahan kalian."
Baca juga: Daftar Negara Sekutu Rusia, India hingga China, Lawan Kekuatan Kremlin Bisa Merugikan Mereka
Baca juga: AS Sebut Rusia akan Kerahkan 1.000 Tentara Bayaran ke Ukraina
Zelensky telah mengunggah banyak video, yang dirilis larut malam lewat media sosial, untuk mencari dukungan dari luar negeri.
Sementara ia telah merayakan sanksi besar yang dijatuhkan AS pada Rusia, ia juga berulang kali meminta para pemimpin Eropa agar memberikan bantuan militer tambahan.
Sekitar 20 negara, banyak yang merupakan anggota NATO dan Uni Eropa, menyalurkan senjata ke Ukraina.
NATO juga memindahkan peralatan militer dan 22.000 tentara tambahan ke negara-negara anggota yang berbatasan dengan Rusia dan Belarusia, untuk meyakinkan mereka dan meningkatkan pencegahan.
Duta Besar Rusia Tak Berharap Perang Dunia III Terjadi
Perang dunia ketiga menjadi ancaman nyata bagi dunia menyusul ketegangan militer Rusia dengan Ukraina.
Duta Besar Rusia Lyudmila Georgievna Vorobieva mengatakan pihaknya tidak berharap perang dunia ketiga betul-betul terjadi.
"Kami tidak ingin ada korban jiwa lagi dalam operasi militer khusus ini. Kami hanya ingin Ukraina menjadi tetangga yang baik bagi Rusia," kata Lyudmila saat wawancara di kediaman Kedubes Rusia, Jakarta, Kamis (3/3/2022).
Pemerintah Rusia menjamin warga sipil Ukraina bisa tinggal dengan aman dan nyaman dengan tidak ikut menjadi bagian dari pemerintah Kiev.
Dalam perspektifnya, rencana Ukraina menjadi bagian dari NATO menjadi ancaman bagi keamanan Rusia dalam jangka panjang.
Baca juga: Puji Ketahanan Warga Ukraina, Menlu AS Yakin Ukraina Bisa Menang Lawan Rusia
Baca juga: Hari Kesembilan Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Kuasai PLTN Zaporozhzhia, Facebook Diblokir
"Operasi militer adalah upaya terakhir untuk mencegah perang yang lebih besar terjadi," imbuh Lyudmila.
Selengkapnya lanjutan wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, dengan Duta Besar Rusia Lyudmila Georgievna Vorobieva:
Apa opini Anda mengenai aksi demonstrasi yang dilakukan masyarakat Rusia yang meminta stop war?