Korban Tewas Bom Bunuh Diri saat Salat Jumat di Masjid Pakistan Bertambah Jadi 63 Orang
Korban ledakan bom bunuh diri saat salat Jumat yang mengguncang masjid di Pakistan, bertambah menjadi 63 orang.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Inza Maliana
Dia menembaki polisi yang melindungi masjid sebelum masuk ke dalam.
Salah satu petugas polisi yang ditembak di luar masjid, Kucha Risaldar tewas seketika, dan polisi lainnya meninggal kemudian karena luka-lukanya, kata pejabat polisi.
Lebih lanjut, setelah pengebom masuk, dalam hitungan detik, terjadi ledakan dahsyat dan lensa kamera tertutup debu dan serpihan.
Perangkat yang dibuat secara kasar itu dikemas dengan bantalan bola, metode mematikan untuk membuat bom yang menimbulkan pembantaian maksimum karena menyemprotkan proyektil mematikan ke area yang luas.
Bantalan bola menyebabkan jumlah korban tewas yang tinggi, kata Moazzam Jah Ansari, pejabat tinggi polisi untuk provinsi Khyber Pukhtunkhwa, di mana Peshawar adalah ibu kotanya.
Segera setelah pengeboman, minoritas Syiah Pakistan mengecam pemerintah karena pengaturan keamanan yang lemah yang menuntut perhatian lebih besar terhadap keselamatan mereka.
Para penguasa Taliban di Afghanistan, yang telah memerangi ISIS juga mengutuk serangan itu.
ISIS telah terbukti menjadi ancaman keamanan terbesar Taliban sejak berkuasa Agustus lalu.
"Kami mengutuk pemboman sebuah masjid di Peshawar, Pakistan. Tidak ada pembenaran untuk menyerang warga sipil dan jamaah," cuit Wakil Menteri Kebudayaan dan Informasi Taliban Zabihullah Mujahid di Twitter.
Dia menolak mengomentari klaim ISIS bahwa pelaku bom bunuh diri adalah warga Afghanistan.
Serangan hari Jumat di Peshawar yang padat adalah yang terburuk dalam beberapa tahun di Pakistan.
Baca juga: Ledakan di Masjid Pakistan: Setidaknya 30 Orang Tewas, Diduga Bom Bunuh Diri
Baca juga: Wanita Hamil di Pakistan Datangi Rumah Sakit Usai Gagal Mengambil Paku yang Menancap di Kepalanya
Negara tersebut telah mengalami serangan militan baru setelah beberapa tahun operasi militer terhadap tempat persembunyian militan di daerah perbatasan dengan Afghanistan.
Serangan-serangan itu sebagian besar dilakukan oleh Taliban Pakistan sejak Agustus lalu ketika Taliban Afghanistan berkuasa dan Amerika mengakhiri keterlibatannya selama 20 tahun di Afghanistan.
Taliban Pakistan tidak terhubung dengan penguasa Afghanistan yang baru.