Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB Sebut Lebih dari 1,3 Juta Warga Ukraina Melarikan Diri Sejak Invasi Rusia Dimulai

Sebagian besar warga Ukraina (53 persen) menuju ke barat ke Polandia, yang sejauh ini telah menyambut sekitar 756.303 orang, diikuti Hongaria.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
zoom-in PBB Sebut Lebih dari 1,3 Juta Warga Ukraina Melarikan Diri Sejak Invasi Rusia Dimulai
AFP/WOJTEK RADWANSKI
Pengungsi dari Ukraina terlihat beristirahat di titik penerimaan sementara yang diselenggarakan di stasiun kereta api utama di Przemysl, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow meluncurkan serangan penuh. invasi skala besar pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, kata PBB pada 28 Februari 2022. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Lebih dari 1,3 juta warga Ukraina telah melintasi perbatasan sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

Seperti dilansir dari Guardian, Minggu (6/3/2022), PBB menyebut kondisi ini sebagai krisis pengungsi dengan pergerakan tercepat di Eropa sejak akhir perang dunia kedua.

Angka yang dirilis hari ini oleh Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menunjukkan hingga saat ini 1,37 juta orang telah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga Eropa setelah serangan militer yang diperintahkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

"Ini adalah krisis pengungsi yang bergerak paling cepat yang pernah kita lihat di Eropa sejak akhir perang dunia kedua," kata kepala UNHCR Filippo Grandi.

Menurut data dari UNHCR, kecepatan eksodus sudah lebih besar dari krisis migrasi tahun 2015, ketika 1,3 juta pencari suaka dari Suriah, Irak, Afghanistan dan Afrika, melarikan diri dari kemiskinan dan perang, memasuki Eropa.

Christine Pirovolakis, pejabat hubungan eksternal senior UNHCR di Inggris, mengatakan "Melihat tren dan data terbaru, sangat mungkin bahwa jumlah orang yang melarikan diri dari Ukraina akan mencapai 1,5 juta pada malam ini, data yang terbaru akan disampaikan besok."

Pengungsi dari Ukraina berbaris untuk masuk ke Polandia melalui penyeberangan perbatasan di Medyka, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, PBB mengatakan pada 28 Februari 2022.
 (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP)
Pengungsi dari Ukraina berbaris untuk masuk ke Polandia melalui penyeberangan perbatasan di Medyka, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, PBB mengatakan pada 28 Februari 2022. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP) (AFP/WOJTEK RADWANSKI)

Sebagian besar warga Ukraina (53 persen) menuju ke barat ke Polandia, yang sejauh ini telah menyambut sekitar 756.303 orang, diikuti Hongaria, dengan 157.004 warga sipil.

BERITA TERKAIT

Ketika situasi terus berlanjut, diperkirakan 4 juta orang dapat melarikan diri dari Ukraina untuk menghindari kekerasan yang meningkat.

Grandi mengatakan kepada Reuters bahwa sejauh ini sebagian besar pengungsi yang telah menyeberang ke negara-negara tetangga tidak tinggal di perbatasan tetapi pindah ke kediaman teman, keluarga dan koneksi lain yang sudah tinggal di Eropa.

Namun dia memperingatkan gelombang pengungsi dalam beberapa minggu mendatang akan lebih sulit bagi Eropa untuk dikelola.

Desa Medyka di tenggara Polandia tetap menjadi penyeberangan perbatasan utama dengan Ukraina.

Ribuan pengungsi melintasi perbatasan dengan bus, mobil dan berjalan kaki setiap hari, sebagian besar wanita dan anak-anak, karena pria Ukraina berusia 18-60 tahun saat ini dilarang meninggalkan negara itu.

Baca juga: Negosiator Ukraina Denis Kireev Tewas Ditembak, Diduga Berkhianat Bocorkan Informasi ke Rusia

Eksodus massal terbukti sulit untuk dikelola, dengan antrean mobil yang menunggu membentang lebih dari 14 kilometer (km) dan orang-orang menunggu hingga 40 jam untuk menyeberang.

Anak-anak kecil berdiri sepanjang hari dalam suhu beku untuk menyeberang dengan keluarga mereka.

Di samping pengungsi warga Ukraina juga ada warga negara asing dari negara-negara termasuk Pakistan, Ghana, Maroko dan Somalia--sebagian besar adalah mahasiswa, tetapi juga pekerja dan pencari suaka.

Ada laporan tentang warga negara asing yang dilecehkan secara rasial dan didiskriminasi ketika mereka mencoba menyeberang ke tempat yang aman.

Warga negara Ukraina akan diberi hak untuk tinggal dan bekerja di Uni Eropa hingga tiga tahun tanpa harus mengklaim suaka setelah langkah-langkah darurat disetujui oleh negara-negara Eropa.

Namun, hak-hak ini belum diperluas untuk orang-orang yang melarikan diri dari Ukraina dari negara lain, yang masih harus mencari suaka.

Saat ini tidak jelas bagaimana mereka akan diproses begitu mereka masuk ke negara-negara tetangga.(Guardian)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas