Lebih dari 163.000 Orang Dievakuasi dari Area Operasi Militer Khusus di Ukraina
Evakuasi warga kota ke Novoazov dilakukan meskipun kelompok yang mengaku telah merdeka dari Ukraina itu menuding ada provokasi dari Nasionalis Ukraina
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Lebih dari 163.000 orang telah dievakuasi ke Rusia dari daerah operasi militer khusus di Ukraina. Nyaris 43.000 di antaranya merupakan anak-anak.
Dikutip dari laman Interfax, Senin (7/3/2022), pernyataan ini disampaikan markas besar koordinasi antarlembaga untuk tanggapan kemanusiaan di Ukraina pada hari Minggu kemarin.
"Lebih dari 163.000 (163.218) orang telah dievakuasi dari daerah operasi militer khusus, termasuk 42.729 anak-anak, total 6.897 orang, termasuk 1.133 anak-anak, telah dievakuasi hari ini," kata lembaga tersebut.
Sebelumnya, otoritas pertahanan teritorial Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri merdeka dari Ukraina itu juga mengklaim proses pengevakuasian.
Kelompok tersebut mengaku telah mengevakuasi lebih dari 300 orang dari kota Mariupol dan sekitarnya.
Evakuasi warga kota itu ke Novoazov itu dilakukan meskipun kelompok yang mengaku telah merdeka dari Ukraina itu menuding 'ada provokasi' dari Nasionalis Ukraina.
Baca juga: Erdogan Desak Putin Deklarasikan Gencatan Senjata dan Berdamai dengan Ukraina
"Meskipun diprovokasi oleh nasionalis Ukraina mengenai koridor kemanusiaan, Republik Rakyat Donetsk mengevakuasi lebih dari 300 orang dari Mariupol dan sekitarnya ke wilayah Novoazov," kata pertahanan teritorial dalam sebuah pernyataan.
Kepala Administrasi Sipil-Militer Daerah Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan bahwa gencatan senjata diberlakukan pada Sabtu waktu setempat, mulai pukul 09.00 hingga 16.00.
Sedangkan evakuasi penduduk sipil Mariupol dimulai pada hari yang sama, pukul 11.00.
"Sudah resmi, di Mariupol, evakuasi penduduk sipil dimulai. Hari ini (kemarin) 5 Maret, pukul 09.00 hingga 16.00, gencatan senjata diperkenalkan. Mulai pukul 11.00, evakuasi penduduk sipil dimulai. Koridor hijau diletakkan di sepanjang rute Mariupol - Nikolske - Rozivka - Polohy - Orikhiv - Zaporizhia," tulis Kyrylenko, di saluran Telegram pada Sabtu pagi.
Evakuasi penduduk dilakukan dari tiga lokasi menggunakan bus kota, yakni Kompleks Olahraga Ilyichevets, Teater Drama dan Pemerintah Kabupaten Kalmius.
"Juga, mengikuti rute koridor kemanusiaan selama periode gencatan senjata, akan dimungkinkan untuk meninggalkan kota menggunakan transportasi pribadi. Diharapkan kepada semua pengemudi yang meninggalkan kota untuk berkontribusi pada proses evakuasi penduduk sipil, bawalah orang bersama anda sebanyak mungkin, isi transportasi sebanyak mungkin," kata Kyrylenko.
Ia pun menekankan bahwa dilarang keras untuk menyimpang dari rute koridor kemanusiaan.
Menurutnya, ada beberapa tahapan evakuasi yang dilakukan selama beberapa hari ini.
Baca juga: Negara-negara NATO Dapat Lampu Hijau Kirim Jet Tempur ke Ukraina
Sementara itu Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko pun memberikan pesan kepada warganya yang hendak mengungsi demi menyelamatkan diri dari serangan.
"Penduduk Mariupol yang terhormat, mulai hari ini evakuasi penduduk sipil dimulai di kota. Ini bukan keputusan yang mudah, namun seperti yang selalu saya katakan 'Mariupol bukanlah jalan dan rumah, Mariupol adalah penghuninya, itu adalah anda dan saya,' dan tugas utama kami adalah selalu dan tetap melindungi masyarakat."
"Dalam kondisi di mana kampung halaman kita terus-menerus mendapat serangan kejam dari penjajah, tidak ada solusi lain selain meyakinkan warga, yaitu kalian dan saya, untuk meninggalkan Mariupol dengan selamat," tegas Boichenko.