Pemimpin Arab Saudi dan UEA Menolak Telepon dari Biden yang Khawatir Soal Harga Minyak Dunia
Pemimpin Arab Saudi dan UEA menolak panggilan dengan Joe Biden di saat AS berusaha menahan lonjakan harga minyak yang disebabkan invasi Rusia.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Biden, kata Psaki, juga tidak memiliki rencana mengunjungi Riyadh.
Yousef Al Otaiba, duta besar UEA untuk AS, mengkonfirmasi hubungan yang tegang antara kedua negara.
“Hari ini, kami akan menjalani tes stres, tetapi saya yakin kami akan keluar dari sana dan mencapai tempat yang lebih baik,” prediksi Al Otaiba.
Arab Saudi dan UEA dianggap sebagai satu-satunya pemasok global yang memiliki kapasitas untuk memompa lebih banyak minyak untuk mengurangi lonjakan harga.
Pejabat senior AS dengan dewan keamanan nasional dan departemen luar negeri telah melakukan perjalanan ke Riyadh dan Abu Dhabi dalam beberapa pekan terakhir sebagai perwakilan langsung AS.
Wall Street Journal melaporkan bahwa Biden telah berbicara dengan ayah Pangeran Mohammed, Raja Salman, pada 9 Februari lalu.
Pada panggilan itu, mereka menegaskan kemitraan strategis dan ekonomi negara mereka.
Baca juga: Pemasok Bahan Bakar asal Australia Berhenti Membeli Minyak Mentah dari Rusia
Baca juga: China Siap Jadi Penengah Perang Rusia-Ukraina, Janjikan Bantuan Kemanusiaan
Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan panggilan Biden dan Sheikh Mohammed akan dijadwal ulang.
AS berusaha menggalang dukungan internasional untuk Ukraina karena beberapa negara tetap netral mengenai invasi Rusia.
Washington berpotensi melihat Iran, Arab Saudi dan Venezuela untuk pembicaraan minyak setelah memotong impor minyak Rusia.
Namun Arab Saudi dan UEA mengatakan tidak akan memproduksi lebih banyak minyak daripada yang disepakati oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak yang dipimpin Rusia, lapor WSJ.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)