6 Hal yang Perlu Diketahui seputar Tuduhan Rusia soal Senjata Biologi, Ini yang Sebenarnya Terjadi
Dewan keamanan PBB bertemu pada hari Jumat untuk membahas klaim Moskow bahwa AS mendanai kegiatan biologis militer di Ukraina.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Sebagai bagian dari pekerjaan meneliti penyakit, laboratorium bio tampaknya menyimpan patogen berbahaya.
Sebab, WHO telah mendesak Ukraina untuk menghancurkan agen yang sangat berbahaya di laboratoriumnya itu untuk menghindari risiko wabah yang menghancurkan jika salah satu laboratorium diserang oleh Rusia.
"WHO sangat merekomendasikan kepada kementerian kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk menghancurkan ancaman tinggi patogen untuk mencegah potensi kebocoran," kata badan kesehatan PBB itu.
WHO telah bekerja di Ukraina selama beberapa tahun untuk membantu laboratorium bio meningkatkan keselamatan dan keamanan mereka, sehingga tahu apa yang dibicarakan.
6. Jika klaim Rusia tentang program senjata biologis rahasia adalah berita palsu, apakah itu berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan?
Tidak. Selain ancaman patogen yang disimpan di laboratorium Ukraina bocor atau jatuh ke tangan pasukan Rusia, ada ancaman Rusia yang berpotensi meluncurkan serangan senjata biologisnya sendiri.
Prediksi departemen luar negeri AS adalah bahwa Rusia masih mempertahankan program senjata biologis ofensif yang melanggar konvensi yang telah ditandatanganinya.
Awal pekan ini, sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki, menuduh Rusia di bawah Vladimir Putin memiliki "rekam jejak panjang dan terdokumentasi dengan baik" menggunakan senjata kimia.
Ia menyinggung kasus diracunnya pemimpin oposisi Alexei Navalny dan dukungan Rusia terhadap Rezim Suriah saat itu mengerahkan senjata kimia.
Psaki kemudian memperingatkan bahwa klaim Moskow tentang program senjata biologis rahasia di Ukraina sebenarnya dapat menjadi dasar untuk serangan senjata kimia atau biologi Rusia di dalam Ukraina.
"Saya harap ini lebih merupakan poin pembicaraan disinformasi daripada hal yang sebenarnya," kata Gronvall.
"Kurasa kita perlu melihat apa yang akan terjadi selanjutnya."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)