Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apakah Militer Rusia Gagal Seperti yang Dikatakan Ukraina? Eks Perwira AS: Kami Melihat Sebaliknya

"Rusia tidak perlu mengambil kota dengan paksa. Mereka justru menginginkan warga kota untuk menyerah," jelasnya.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Apakah Militer Rusia Gagal Seperti yang Dikatakan Ukraina? Eks Perwira AS: Kami Melihat Sebaliknya
Ist
Tentara Rusia memasang bendera Uni Sovyet pada kendaraan lapis baja mereka. 

Pekan lalu, tentara Rusia berhasil menghubungkan Semenanjung Krimea yang dianeksasi ke wilayah Donbas, kantong separatis pro-Moskow di Ukraina timur.

Pekan ini, mereka tampaknya akan menyerang Odessa, kota pelabuhan Laut Hitam yang penting di Ukraina.

Menurut Erickson, semua perkembangan ini menunjukkan bahwa Rusia membuat keuntungan besar di Ukraina selatan.

“Mereka telah mengisolasi Kharkiv, dan saya pikir mereka akan segera mengisolasi Kiev. Faktanya, mereka belum membawa sumber daya senjata mereka yang besar untuk dibawa secara massal ke mana pun, dan kami belum melihat AU Rusia menggelar operasi besar-besaran,” kata Erickson.

Sementara Ioannis Koskinas, seorang rekan senior di program keamanan internasional New America, sebuah think-tank Amerika, memiliki pandangan yang serupa dengan pandangan Erickson.

"Sejauh yang saya tahu, mencermati jalannya perang sangat kompleks. Harus dilihat dari berbagai sisi. Ada banyak pertimbangan yang dilakukan seorang komandan, itu semua baru terlihat atau bisa dinilai di babak akhir,” kata Koskinas.

"Tampaknya Rusia telah merebut wilayah di timur, selatan dan berkumpul di pinggiran Kiev dan beberapa kota besar lainnya, tapi itu bergerak dengan lamban. Apakah itu untuk melindungi jalur pasokan? Kekurangan bahan bakar? Atau sengaja memperlambat, untuk melemahkan pertahanan, sulit diketahui jika hanya dari informasi umum yang diberikan kepada publik,” ujar mantan perwira militer AS, mengatakan kepada TRT World.

BERITA REKOMENDASI

Koskinas juga berpikir sebelum merangsek masuk ke dalam kota, pasukan Rusia akan meluncurkan rentetan berat pemboman pesawat yang didukung salvo roket dan artileri.

“Tidak seperti perang lima hari di Georgia, pada tahun 2008, konflik di Ukraina ini akan lebih seperti Grozny [Chechnya] dan Aleppo [Suriah], dengan penargetan serangan berat ke kota-kota, untuk menggusur warga sipil agar mereka melarikan diri."

Apa strategi militer Rusia?

Edward Erickson telah lama bertugas di militer AS dan memiliki pengalaman operasi di berbagai negara.

Sebagai ahli strategi militer Amerika, apa pendapatnya tentang keadaan akhir dari rencana kampanye Rusia ?

"Saya pikir pendudukan Ukraina di sepanjang garis Kiev-Odessa, termasuk pantai Laut Hitam kecil di sebelah barat Odessa, dapat dicapai, mengingat konsistensi serangan Rusia selama ini,” jawabnya.

"Namun untuk merebut kota-kota besar Ukraina yang kini diperkuat milisi sipil, saya kira akan sangat menantang bagi Rusia. Mereka tidak memiliki pasukan infanteri yang cukup untuk melakukan hal itu."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas