Kuasai Wilayah dan Culik Pemimpin, Militer Rusia Lantik Wali Kota Baru Melitopol di Ukraina Tenggara
Galina Danilchenko, mantan wakil di Dewan Kota diangkat dan dilantik militer Rusia menjadi wali kota Melitopol, Ukraina Tenggara.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Galina Danilchenko, mantan wakil di Dewan Kota diangkat dan dilantik militer Rusia menjadi wali kota Melitopol, Ukraina Tenggara.
Hal tersebut dilakukan setelah militer Rusia menduduki wilayah tersebut.
Selain itu, muncul juga dugaan bila Wali Kota Ivan Fedorov diculik pasukan Putin, Jumat (11/3/2022) sore.
Tak lama setelah pengangkan dan pelantikan, Danilchenko pun muncul di TV lokal.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyatakan tugas utamanya adalah membangun apa yang disebutnya mekanisme dasar di bawah realitas baru.
Dikutip dari bbc.com, Danilchenko mengatakan dia sedang bersiap untuk membentuk Komite Wakil Rakyat untuk menjalankan kota, dan mendesak penduduk untuk tidak mengambil bagian dalam tindakan ekstremis.
"Para wakil yang terhormat, kami dipilih oleh rakyat. Tugas kami di atas segalanya adalah menjaga kesejahteraan mereka," katanya.
Baca juga: 7 Warga Sipil Ukraina Tewas Ditembak Pasukan Rusia saat Melarikan Diri dari Pertempuran
"Panitia ini akan bertugas dengan tanggung jawab administratif di wilayah Melitopol dan wilayah Melitopol." tambah Danilchenko.
BBC tidak dapat secara independen memverifikasi penunjukan Danilchenko, meskipun telah dilaporkan secara luas di media lokal.
Seperti diketahui pasukan tentara Rusia telah menculik Ivan Federov, Wali Kota Melitopol di Ukraina Tenggara, Jumat (11/3/2022).
Dari video yang beredar seperti dikutip bbc.com, tampak penculikan Wali Kota terekam CCTV yang ada di alun-alun Kota Melitopol.
Baca juga: Konvoi Berisi Perempuan dan Anak-anak Ukraina Ditembaki Tentara Rusia, 7 Orang Dilaporkan Tewas
Video ini dibagikan secara luas di media sosial, termasuk oleh outlet oposisi Belarusia, NEXTA.
Video menunjukkan Ivan Federov diseret dari sebuah bangunan di kota dengan kepala ditutup plastik.
Dari pengamatan BBC, rekaman itu tampak seperti rekaman CCTV di air mancur di Lapangan Kemenangan di Melitopol, di samping Liberators Arch di pusat kota Melitopol.