Salvo Rudal Iran Hancurkan 'Kantor' Mossad di Erbil, Israel Bungkam tapi Dikabarkan Siapkan Balasan
Salvo rudal yang mereka tembakkan Minggu dini hari waktu setempat menyasar kantor rahasia atau pos bayangan badan intelijen Mossad di Erbil, Irak.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Video yang dibagikan di media sosial dilaporkan dari tempat kejadian menunjukkan beberapa ledakan besar di daerah tersebut.
Sementara Saluran siaran satelit Kurdistan24, yang terletak di dekat konsulat AS, mengudara dari studio mereka tak lama setelah serangan itu, menunjukkan pecahan kaca dan puing-puing di lantai studio mereka.
Sebuah pernyataan keamanan mengatakan Irbil menjadi sasaran "dengan sejumlah rudal" Minggu pagi, menambahkan bahwa pasukan keamanan sedang menyelidiki insiden itu dan akan merilis rincian lebih lanjut nanti.
Otoritas Kurdi Irak sebelumnya mengatakan 12 rudal balistik menghujani Arbil dalam serangan sebelum fajar yang menargetkan situs kepentingan Amerika Serikat (AS).
Sedikitnya dua warga sipil terluka dan kerusakan material terjadi karena serangan itu.
Kontraterorisme Kurdistan dalam pengumuman awal hanya menyebut 12 rudal balistik itu datang dari luar perbatasan timur Irak, alih-alih langsung menuding itu ditembakkan dari Iran, sebuah negara yang memiliki pengaruh politik dan ekonomi yang cukup besar atas Baghdad.
Baca juga: NATO Gelar Latihan Akbar di Norwegia Saat Ukraina Makin Terdesak oleh Rusia
Serangan itu terjadi ketika negosiasi di Wina mengenai kesepakatan nuklir Teheran yang compang-camping mencapai "jeda" atas tuntutan Rusia tentang sanksi yang menargetkan Moskow atas perangnya terhadap Ukraina.
Amerika Serikat menawarkan diri untuk membantu memperkuat pertahanan Irak setelah rudal Iran menghantam Kota Arbil.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengaku sudah berkonsultasi dengan pemerintah Irak dan pemerintah Kurdi di Arbil untuk membicarakan cara memperkuat pertahanan negara itu.
"Kami sudah berkonsultasi dengan pemerintah Irak dan pemerintah Kurdi untuk membantu mereka mendapatkan kapabilitas pertahanan rudal demi mempertahankan kota-kota mereka," ujar Sullivan dalam kepada CBS.