Serangan Rusia di Wilayah Perbatasan Polandia Dianggap Ancaman Bagi NATO
Serangan rudal Rusia ke pangkalan militer Ukraina dekat perbatasan Polandia pada Minggu (13/3/2022) dianggap ancaman bagi NATO.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Serangan rudal Rusia ke pangkalan militer Ukraina dekat perbatasan Polandia pada Minggu (13/3/2022) dianggap ancaman bagi NATO.
Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Marcin Przydacz, Senin (14/3/2022) sebagaimana dilaporkan BBC.
Sedikitnya 35 orang tewas setelah pasukan Moskow membombardir pangkalan pelatihan militer Yavoriv.
Adapun sasaran penyerangan Rusia ini berjarak sekitar 20 km dari perbatasan Polandia, anggota aliansi NATO.
Bicara dalam program Radio BBC 4, Przydacz mengatakan bahwa langkah Rusia "sangat provokatif".
Baca juga: Profil Brent Renaud Jurnalis AS yang Tewas Ditembak Pasukan Rusia, Raih Banyak Penghargaan Bergengsi
Baca juga: Analis Sebut Pasar Modal Indonesia Dapat Berkah dari Perang Rusia-Ukraina
"Mereka pasti tahu pangkalan militer ini ditempatkan sangat dekat dengan perbatasan Polandia," katanya.
"Jadi tentu saja Rusia tahu apa yang mereka pukul dan mereka ingin mengancam NATO. Mereka ingin mengirim pesan yang mengancam NATO."
Wamenlu ini mengaku khawatir, Polandia akan jadi sasaran berikutnya dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Polandia merupakan salah satu negara tempat para pengungsi Ukraina kabur dari zona perang.
Badan Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan, lebih dari 1,75 juta orang meninggalkan Ukraina ke Polandia sejak invasi dimulai.
Maciek Duszczyk, wakil rektor untuk penelitian di Universitas Warsawa memperkirakan, sekitar satu juta pengungsi tetap berada di Polandia dan sisanya pergi ke negara lain.
Pada hari Minggu (13/3/2022), 82.100 orang melintasi perbatasan, naik dari 79.800 pada Sabtu.
Sedangkan Senin ini, 18.400 telah melintasi perbatasan.
Rusia Blokade Laut Hitam