Gedung Teater Mariupol Ukraina Dibom Rusia, Korban Muncul dari Reruntuhan
Korban selamat muncul dari reruntuhan gedung teater di Mariupol, ukraina, setelah dibombardir militer Rusia
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Fajar Nasucha
Pada hari Minggu, Rusia menyerang sebuah pangkalan militer dekat perbatasan Ukraina dengan Polandia, yang merupakan negara anggota NATO.
Baca juga: Wanita Ini Lakukan Sabotase Stasiun TV Rusia saat Sedang Siaran Live, Bentangkan Poster ‘No War’
Baca juga: Sejumlah Negara Asia Minta Perusahaan Cryptocurrency Jatuhkan Sanksi untuk Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya pada hari Senin memperingatkan ancaman Rusia terhadap "rumah" NATO setelah serangan di dekat perbatasan Polandia.
Presiden Polandia Andrezej Duda mengatakan kepada BBC dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu bahwa NATO dapat terseret ke dalam konflik jika Presiden Rusia Vladimir Putin memilih untuk menggunakan senjata pemusnah massal.
"Seperti yang kami katakan di Polandia, menggunakan sedikit ekspresi bahasa Inggris, jika dia menggunakan senjata pemusnah massal maka ini akan menjadi pengubah permainan dalam semuanya."
"Yang pasti, NATO dan para pemimpinnya, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, harus duduk di meja dan benar-benar harus berpikir serius tentang apa yang harus dilakukan."
"Karena ketika itu mulai berbahaya, tidak hanya untuk Eropa, tidak hanya untuk wilayah kita, tetapi untuk seluruh dunia."
Presiden AS Joe Biden telah bersumpah untuk "mempertahankan setiap inci" wilayah NATO.
Namun ia memperingatkan bahwa jika NATO berperang dengan Rusia, maka itu akan menjadi "Perang Dunia III."
(Tribunnews.com/Chrysnha/Tiara Shelavie)