Pasukan Rusia Bebaskan Wali Kota Melitopol yang Diculik Pada Pekan Lalu
Ivan Fedorov Wali Kota Melitopol, sebuah kota di bagian selatan Ukraina mengungkapkan dirinya telah dibebaskan oleh pasukan aggressor Rusia.
Editor: Hendra Gunawan
Mengerikan
Rekaman video mengejutkan yang dibagikan minggu lalu menunjukkan saat walikota Melitopol Ivan Fedorov diculik oleh pasukan Rusia setelah dia 'menolak bekerja sama dengan musuh'
Walikota Dniprorudne, kota lain di Ukraina selatan, juga diculik pada hari Minggu, menarik kecaman keras dari Uni Eropa.
Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mentweet pada hari Minggu bahwa 'penjahat perang Rusia' telah 'menculik walikota Ukraina yang terpilih secara demokratis, Yevhen Matveyev'.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengutuk kedua penculikan itu dalam sebuah posting di Twitter.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Mulai Temui Titik Terang Jelang Perundingan
"Ini adalah serangan lain terhadap institusi demokrasi di Ukraina dan upaya untuk membangun struktur pemerintahan alternatif yang tidak sah di negara berdaulat," tambahnya.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel juga mengutuk 'dalam istilah yang paling keras pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Rusia terhadap warga sipil di Ukraina serta penculikan Rusia terhadap walikota Melitopol dan Dniprorudne dan warga Ukraina lainnya.
"Penculikan ini dan tekanan lain pada otoritas lokal Ukraina merupakan pelanggaran mencolok lainnya terhadap hukum internasional," tambahnya.
Setelah penangkapan Fedorov pada hari Jumat, kerumunan besar mengabaikan tuntutan Vladimir Putin untuk menjauh ketika mereka berkumpul di luar gedung tempat kepala kota terakhir terlihat diseret oleh pasukan Moskow.
Pemrotes lain digambarkan dengan antusias melambaikan plakat menyerukan pembebasan walikota.
Perdana menteri Ukraina memuji warga Melitopol yang 'tidak menyerah kepada penjajah' dan menggambarkan dugaan penculikan Fedorov sebagai 'kejahatan' terhadap 'demokrasi'.
Dia menambahkan bahwa penangkapan Fedorov adalah 'upaya untuk membuat kota bertekuk lutut', menyerukan pembebasan segera walikota pemukiman yang terkepung dan mengatakan tindakan penjajah Rusia akan diperlakukan sebagai 'terorisme'.
'Penangkapan walikota Melitopol oleh karena itu merupakan kejahatan, tidak hanya terhadap orang tertentu, terhadap komunitas tertentu, dan tidak hanya terhadap Ukraina. Ini adalah kejahatan terhadap demokrasi itu sendiri.
"Tindakan penjajah Rusia akan dianggap seperti teroris ISIS," katanya. (Daily Mail)