Seorang Warga AS Tewas Ditembak Tentara Rusia di Chernihiv Ukraina
Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) tewas di kota Chernihiv, Ukraina utara. Dia tewas ditembak tentara Rusia saat sedang antre roti.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa seorang warga negara Amerika terbunuh. Saya tidak memiliki rincian lebih lanjut untuk Anda selain itu," kata Blinken kepada wartawan dalam konferensi pers.
Viacheslav Chaus, gubernur wilayah yang berpusat di kota garis depan Chernihiv, mengatakan 53 warga sipil telah tewas di sana dalam 24 jam terakhir.
Jumlah korban tidak dapat diverifikasi secara independen.
Sementara Rusia membantah menargetkan warga sipil.
Rusia telah menyerang Ukraina dari empat arah, mengirimkan dua kolom menuju Kyiv dari barat laut dan timur laut, mendorong dari timur dekat kota terbesar kedua Kharkiv, dan menyebar di selatan dari Krimea.
Lebih dari 700 Warga Sipil Ukraina Tewas
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat lebih dari 700 warga sipil, termasuk 52 anak-anak di Ukraina telah tewas sejak awal invasi Rusia.
Diketahui Rusia menginvasi Ukraina sejak tiga minggu lalu yakni pada Kamis (24/2/2022).
Tetapi, kepala urusan politik PBB, Rosemary DiCarlo mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Kamis (17/3/2022), bahwa jumlah korban kemungkinan dapat jauh lebih tinggi dari perkiraan tersebut.
"Sebagian besar korban ini disebabkan oleh penggunaan senjata peledak di daerah berpenduduk dengan daerah dampak yang luas. Ratusan bangunan tempat tinggal telah rusak atau hancur, seperti juga rumah sakit dan sekolah," kata DiCarlo, sebagaimana dilansir CNA.
Dia mengatakan kepada 15 anggota dewan bahwa badan hak asasi manusia PBB telah mencatat 726 kematian, termasuk 52 anak-anak, dan 1.174 orang terluka, termasuk 63 anak-anak, antara 24 Februari dan 15 Maret.
Baca juga: Zelensky Sebutkan 6 Prioritas dalam Pembicaraan Damai dengan Rusia
Baca juga: Instagram Diblokir, Rusia Luncurkan Aplikasi Rossgram
"Besarnya korban sipil dan penghancuran infrastruktur sipil di Ukraina tidak dapat disangkal. Ini menuntut penyelidikan dan pertanggungjawaban yang menyeluruh," katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia telah memverifikasi 43 serangan terhadap layanan kesehatan di Ukraina yang telah menewaskan 12 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk petugas kesehatan, kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada Dewan Keamanan.
"Dalam konflik apa pun, serangan terhadap layanan kesehatan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional," kata Tedros kepada dewan, tanpa menyebutkan siapa yang harus disalahkan.