Sindir Media Barat, Menlu Rusia Sebut AS dan Sekutunya Mengobarkan Perang Informasi
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menilai Barat sedang mengobarkan perang informasi melawan negaranya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
Presiden Ukraina Menuntut Pembicaraan Damai
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada Sabtu (19/3/2022) menyerukan pembicaraan damai komprehensif dengan Moskow untuk menghentikan perang.
Ia memperingatkan bahwa Rusia membutuhkan waktu lama untuk pulih dari kerugian dari konflik saat ini.
Sejak melancarkan serangan pada 24 Februari, pasukan Rusia terus menghadapi perlawanan keras dari Ukraina.
Militer Rusia mengepung kota-kota dan membombardirnya.
Sirene serangan udara terdengar Sabtu pagi di wilayah Kyiv, Chernihiv, dan Zhytomyr, tetapi belum ada laporan tentang serangan baru.
"Saya ingin semua orang mendengar saya sekarang, terutama di Moskow. Waktunya telah tiba untuk pertemuan, sekarang saatnya untuk berbicara," kata Zelensky, dikutip dari Reuters.
"Waktunya telah tiba untuk memulihkan integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina. Jika tidak, kerugian Rusia akan sedemikian rupa sehingga Anda perlu beberapa generasi untuk pulih," tambahnya.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-24, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Baca juga: Zelensky Peringatkan Dampak Jika Invasi Rusia Tak Kunjung Sepakati Damai
Pada 2 Maret lalu, Rusia mengakui setidaknya 500 tentaranya tewas dalam pertempuran.
Ukraina mengatakan jumlahnya sekarang mencapai ribuan.
Kyiv dan Moskow melaporkan beberapa kemajuan dalam pembicaraan minggu ini, menuju formula politik yang akan menjamin perlindungan keamanan Ukraina di luar aliansi NATO.
Namun pihak Ukraina menuntut agar Rusia segera melakukan gencatan senjata dan menarik pasukannya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin sendiri telah bersumpah untuk melanjutkan invasi sampai berhasil.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)