Puluhan Tentara Ukraina Tewas akibat Serangan Udara Rusia di Barak Mykolaiv
Roket Rusia menyerang sebuah pangkalan militer di Mykolaiv yang dihuni sekitar 200 tentara Ukraina. Diperkirakan puluhan tentara Ukraina telah tewas.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
![Puluhan Tentara Ukraina Tewas akibat Serangan Udara Rusia di Barak Mykolaiv](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/roket-rusia-menghantam-barak-di-mykolaiv-ukraina.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan tentara Ukraina tewas setelah sebuah pangkalan militer diserang oleh roket Rusia.
Hingga 200 tentara diperkirakan berada di dalam barak di Mykolaiv, di selatan Ukraina.
Mereka menjadi sasaran pasukan Rusia pada hari Jumat (18/3/2022).
Sedikitnya 50 mayat telah ditemukan, kata seorang prajurit Ukraina kepada kantor berita AFP, sebagaimana dikutip dari Sky News.
"Kami tidak tahu berapa banyak lagi yang berada di puing-puing," tambahnya.
Outlet media Belgia VTM mengunjungi lokasi serangan rudal dan memfilmkan kehancuran yang disebabkan, ketika mayat dievakuasi dari puing-puing.
Sementara itu, sebuah sumber di kamar mayat mengatakan kepada penyiar bahwa 80 orang diyakini telah tewas.
Baca juga: Ribuan Warga Mariupol Ukraina Dideportasi Paksa ke Wilayah Rusia
Baca juga: Rusia Luncurka Khinzal ke Ukraina, Simak Kedahsyatannya Rudal Hipersonik Ini
Seorang tentara bernama Alexander yang selamat dari serangan mengatakan dia terbangun oleh suara ledakan sekitar pukul 6 pagi.
Dia mengatakan kepada VTM: "Saya mendengar ledakan pertama, saya bangun dan mengambil senjata saya, dan kemudian datang ledakan yang paling dahsyat."
VTM mengatakan setidaknya dua rudal menghantam pangkalan militer.
Korban tewas belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang Ukraina karena serangan itu melibatkan situs militer, menurut laporan.
Alexander mengatakan rekan-rekannya "terus mati untuk Ukraina karena satu kurcaci bodoh yang menginginkan perang" dan "ingin menguji senjatanya", ia merujuk ke Vladimir Putin.
"Saya tidak ingin memikirkannya, saya tidak suka menangis, tetapi terkadang pukulan emosional itu terlalu keras," tambahnya.
Dikutip dari BBC, petugas penyelamat yang merangkak di atas tumpukan puing raksasa menemukan seorang yang selamat pada hari Sabtu (19/3/2022), 30 jam setelah serangan itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.