Kejaksaan Ukraina Klaim Pasukan Rusia Telah Bunuh 115 Anak di Ukraina Sejak 24 Februari Lalu
Data kerugian pun saat ini sedang diklarifikasi karena penghitungannya diperumit dengan intensitas permusuhan yang tinggi antara kedua negara.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnew, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Kejaksaan Agung (Kejagung) Ukraina merilis data yang menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah membunuh 115 anak di Ukraina sejak dimulainya invasi pada 24 Februari lalu.
"Pada pagi hari, 21 Maret 2022, jumlah anak-anak yang dikonfirmasi tewas akibat invasi skala penuh yang dilancarkan Rusia mencapai 115," tulis layanan pers Kejagung Ukraina dalam aplikasi pesan Telegram.
Sedangkan jumlah anak-anak yang terluka bertambah menjadi 148 orang.
Dikutip dari laman Ukrinform, Senin (21/3/2022), jumlah korban terbesar tercatat di wilayah Kiev yakni sebanyak 58, wilayah Kharkiv 38 anak, wilayah Donetsk 29 anak, lalu wilayah Chernihiv ada 31, wilayah Mykolaiv 22 anak, kota Kiev mencapai 16 anak, wilayah Zhytomyr ada 15, wilayah Sumy 14, dan wilayah Kherson 15 anak.
Selain itu, serangan udara reguler dan penembakan infrastruktur sipil serta daerah pemukiman oleh angkatan bersenjata Rusia juga telah merusak 530 institusi pendidikan.
Baca juga: Intelijen Inggris Sebut Pasukan Rusia yang Menuju Kyiv Telah Dipukul Mundur Tentara Ukraina
Dari jumlah tersebut, 72 diantaranya hancur total.
Sementara itu sekolah dan taman kanak-kanak yang paling rusak berada di wilayah Donetsk, Kharkiv, wilayah Kiev, Chernihiv, Mykolaiv, Sumy, Kherson dan di kota Kiev.
Selain itu, lebih dari 40 fasilitas anak hancur dan rusak, termasuk fasilitas kesehatan, sekolah seni, fasilitas olahraga dan perpustakaan.
Data kerugian pun saat ini sedang diklarifikasi karena penghitungannya diperumit dengan intensitas permusuhan yang tinggi antara kedua negara.
Baca juga: Israel Mediasi Rusia dan Ukraina, Zelensky Sarankan Negosiasi Diadakan di Yerusalem
Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, ia menyebutnya sebagai operasi militer khusus.
Setelah dimulainya invasi, pasukan Rusia telah menembaki dan menghancurkan infrastruktur utama.
Selain itu, secara besar-besaran juga menyerang daerah pemukiman di kota-kota dan desa-desa Ukraina menggunakan artileri, roket, dan rudal balistik.
Darurat militer pun diberlakukan di Ukraina, bahkan mobilisasi umum turut diumumkan.